Wednesday 25 October 2017

Perjalanan Kopdar Castinger di Setu Cipule Karawang 2014


Salah satu acara yang saya ikuti pertama kali dalam dunia mancing terutama casting dalam skala Nasional adalah Kopdar Castinger 2014 di Setu Cipule Karawang Jawa Barat. Acara yang dihadiri lebih dari 500 castinger (sebutan untuk penghobi casting) dari seluruh Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Pulau Jawa.

Jumper merah penuh kenangan

Masing-masing peserta datang bersama rombongan terdiri dari 4-6 orang. Kebutulan saat itu saya numpang salah satu sahabat dari Solo Pak Duto yang beberapa hari sebelumnya baru kenal lewat dunia medsos dalam sebuah group Mancing Maniac.
Momen Photo Bersama

Acara berjalan seru dan merupakan Kopdar pertama bagi saya di lingkungan para senior casting se Indonesia Raya. Dalam rombangan kami berangkat dari Kartasura Solo menuju Cilacap untuk bergabung dengan ketua group Mancing Maniac Bapak Dahri Rahman dan mas Setyawan Setya yang sudah menunggu di kediaman pak Dahri melalui jalur selatan melewati Jogja. Dalam perjalanan yang diguyur hujan sepanjang jalan setelah melewati Purowketo akhirnya kami bertemu di Sampang Cilacap. Setelah dari Cilacap rombongan berjalan lagi menuju Bumiayu Brebes dan bertemu mbah Haji Bisri salah satu admin di group MM tersebut. Lanjut ke arah Cirebon dan berhenti sejenak saat memasuki tol Cikampek dan bergabung dengan rombongan dari Cirebon yang sudah menunggu disana sebelum langsung menuju lokasi kopdar di Setu Cipule Karawang.

Setelah satu hari dari pagi hingga sore acara berlangsung dan sempat terjadi insiden yaitu mbah Haji terkena doble hook dari soft frog maka acara pun selesai dengan kenangan masing-masing. Insiden Cipule terjadi dimana ada musibah ssebuah soft frog nyangkut di dagu Pak Haji Bisri karena ketidak sengajaan yang akhirnya ssedikit membuat kami deg-degan. Salah satunya adalah hadirnya salah seorang selebritis yaitu Joe Mich alias Joe Michael yang pada saat itu merupakan host salah satu acara memancing di televisi.

Boat SEA BOSS

Setelah berpamitan rombongan kami beranjak pulang, namun saat itu saya memutuskan untuk berpisah karena akan mampir terlebih dahulu ke kota Bandung. Berpisah dari rombongan Mancing Maniac di pintu tol Cikampek . Ada insiden dimana rombongan kami harus ditahan sementara karena tidak membawa karcis tol yang memang kami masuk tanpa mengambil karcis tol ssehingga sempat tertahan di kantor tol Cikampek. Setelah kejadian itupun rombongan bergegas untuk melanjutkan perjalanan  dan akhirnya setelah berpamitan kemudian saya menuju ke Bandung melalui Purwakarta.
Setelah sampai di terminal Bandung sesaat setelahnya dijemput oleh Kang Hary Buana salah satu senior mancing di Bandung dan merupakan pendiri Bandung Angler Team sekaligus staff dari Duraflex fishing line (sekarang Duraking).
Binuangeun Lebak Banten
Selfi Bareng Sexy Lips

Setelah satu malam menginap di rumah Kang HB saya diajak menuju ke Lebak Banten guna mancing di Laut Selatan Banten. Bersama 3 kawan yaitu Kang HB, Bagus dan Yulius kami menyusuri jalur selatan menuju Banten. Dan akhirnya 3 hari 2 malam saya memancing di Banten bersama pak Richard yang merupakan salah satu sahabat dari Kang HB.

Mabok Laut

Dalam trip terssebut selama 3 hari saya hanya pindah tidur di kapal karena mabuk berat (ini pengalaman pertama kali naik kapal) yang akhirnya hanya bisa merasakan pusing dan pusing. Untunglah saya masih bertahan hingga acara mancing selesai 3 hari berikutnya dan kembali sehat saat malam terakhir sehingga bisa merasakan suasana berada di kapal dan mancing di laut. Namun saat itu arus terlalu kuat sehingga metal jig pun cuma terhanyut saja. Setelah kembali ke daratan pada pagi harinya kami membersihkan diri dengan mandi sambil nunggu sarapan bakso special yang dimasak ssenddiri oleh om Richard sambil kita ngobrol seputar mancing dan keasyikannya. Dalam perjalanan kembali ke kota Bandung kami ssempat mampir istirahat sejenak untuk makan siang dengan Karedok dan menikmati pemandangan diatass tebing jalur selatan dan ssempat mampir ke Pelabuhan Ratu walupun sekedar mendinginkan mesin kendaraan. Dalam perjalanan pulang kami sempat pula menjenguk salah satu adik Kang Hary yang sedang lahiran di kota Sukabumi.

Ngisi perut dulu sebelum mancing

Sesampai di kota Bandung kami langsung beristirahat. Pada hari berikutnya acara mancing masih berlanjut. Ditemani beberapa kawan dari kota Bandung kami mencoba mancing ikan benteur alias wader. Namun bukan sekedar mancing benteur karena kami harus menempuh perjalanan 2 jam ke kebon kopi di selatan kota Bandung. Dengan hawa dingin dan sedikit gerimis kamipun bersenang-senang.

Ngabenteur
Demikianlah kisah yang saya ingat setelah sekian tahun. Sebuah perjalanan yang memberikan banyak pelajaran khususnya dalam dunia mancing. Dimanapun kapanpun pasti kita bertemu dengan orang-orang yang bisa menjadi kawan bahkan sodara asalkan kita juga menjaga diri kita sebaik mungkin. Pelajaran inilah yang nantinya akan terus saya pegang agar kita menjadi orang yang bisa berguna dan bermanfaat bagi semua. Ilmu bisa dicari tanpa harus dibeli asalkan ada kemauan dan niat yang kuat. Perjalanan diatas adalah sebuah pembelajaran yang akan selalu saya ingat atas kebaikan yang saya terima dari mereka semua dimana saya pribadi tak akan bisa membalas semua kebaikan tersebut.