Wednesday, 15 September 2021

Keterkaitan Imam Rozi dan Imam Dawud

 Pada awalnya memulai menelusuri silsilah dari memiliki sebuah copian yang saya temukan di mana almari kepunyaan Bapak, ada beberapa hal yang membuat saya sedikit mengernyitkan dahi dari RAy Ahadiyah yang 2 orang suami yaitu Imam Rozi dan Imam Dawud pada kelanjutannya ada jalur Imam Rozi dari nenek (Mardiyah) dan jalur Imam Dawud dari (Ali Hadi) artinya keduanya adalah saudara yang sudah terpisah hanya satu generasi dan akhirnya berkumpul kembali. Begitu juga dengan yang terjadi pada Bapak dan Ibu yang juga memiliki leluhur yang sama pada Abdurrahman Mas Kudusul Ngalam Pajang. sebuah silsilah keluarga akan menemukan kembalinya balung pisah. Di skema lainnya pun pasti juga ditemukan hal-hal lainnya sesuai dengan apa yang telah ditemukan bahwa tidak akan keluar dari sebuah garis tabir yang mengelililing.

Selanjutnya kami akan membahas mengenai Imam Rozi dan Imam Dawud yang mana dari keduanya diturunkan anak cucu dan keturunan yang memiliki keutamaan untuk berdakwah khususnya di wilayah Solo Raya. saya sebelumnya alhamdulillah bermanfaat dan bisa mengumpulkan dzuriyah dari keduanya. Sempat ada keraguan bahwa RAy Ahadiyah dan Imam Dawud memiliki keturunan yang mana pernah oleh salah satu kerabat namun seiring perjalanan waktu pendapat tersebut gugur dengan sendirinya karena ada data yang valid dari Mangkunegaran Solo yang merupakan lembaga yang patut dipertimbangkan untuk kabsahannya.

Berikut bukti yang sempat kami dapatkan mengenai keabsahan keturunan Imam Dawud:


Dalam catatan ini dituliskan RAy Chadiyah Imam Dawud dengan nama Muh Jusuf dibawahnya. Hal ini tentu sebuah jawaban valid dan otentik dimana selama ini saya sebagai penulis mencari dan mencari bukti ini agar dapat mendapatkan kejelasan mengenai sejarah keterkaitan Imam Rozi, RAy Ahadiyah dan Imam Dawud yang merupakan leluhur kami yang wajib untuk diingat agar menjadi teladan dalam perjalanan hidup ke depan.

Perbedaan catatan diatas dengan Piagam Sentono yang ada pada keluarga kami bisa terlihat dari photo berikut ini:

Terlihat perbedaan pada baris ke 3 / Graad III yaitu nama R Ay Chad Imam Rozy sedangkan pada photo sebelumnya tertulis RAy Chadiyah Imam Dawud disinilah nama Imam Rozi dan Imam Dawud muncul.
Alhamdulillah jawaban muncul setelah sekian lama menjadi pencarian dan penelusuran. Nah mungkin dari para pembaca ada tambahan informasi terkait tulisan ini silahkan hubungi kami lewat WA 081227078272. (Khalid)

Sunday, 5 September 2021

Watu Lumbung Tawangsari Keunikan dan Keindahannya


 Sukoharjo memiliki banyak keindahan alam yang bisa dinikmati salah satunya sebuah bukit yang berada di tenggara kota kecamatan Tawangsari. Bukit bernama Watu Lumbung yang juga menjadi nama dudun Watu Lumbung ini merupakan sebuah bukit kecil dengan batuan khas pegunungan seribu. Watu Lumbung memiliki keindahan alami namun sayang sekali potensi ini belum dioptimalkan oleh warga sekitar terlihat dari kondisinya yang mangkrak dan tidak begitu dirawat. Sebagai seorang pecinta wisata lokal saya tergelitik untuk melihat keindahan bukit Watu Lumbung. Dan akhirnya sampailah di tempat yang konon juga memiliki keunikan.

Cerita yang saya dapatkan adalah pada waktu dulu di hamparan batu Watu Lumbung ini digunakan untuk menjemur singkong hasil kebun warga dan selama penjemuran ini tidak ada seorangpun yang menjaganya. Konon jika ada yang mau mencuri gaplek (singkong yang dijemur itu) akan takut karena (konon) lagi ada makhluk yang menjaga dan menakut nakuti si pencuri tadi. Dulu tempat ini pun sering diberikan persembahan jika warga sekitar sedang mengadakan hajatan. Suatu ketika salah seorang anak muda yang disuruh ngirim tidak menyampaikan kepada Watu Lumbung tetapi dimakan sendiri di perempatan jalan sehingga saat menanak nasi pada hajatan tersebut nasi tidak matang matang setelah ditelusuri ternyata persembahan tadi tidak disampaikan.



Jika dirunut secara ilmiah dan sejarah ada keterkaitan antara Bukit Taruwongso, Bukit Watu Lumbung, dan Bukit Majasto. Melihat alur sejarah tentang pelarian bangsawan Majapahit pasca runtuhnya Brawijaya V bukit Watu Lumbung ini merupakan salah satu tempat persembunyian itu. Dengan kontur titik terting diantara daerah sekitarnya sehingga memudahkan untuk mengawasi pergerakan jika ada m usuh yang mengejar.

Bagi saya pribadi tempat Watu Lumbung memiliki daya tarik yang tak kalah eksotis dengan bukit bukit sekitarnya hanya saja memang perlu ditata dan dioptimalkan untuk menarik pengunjung dari luar daerah. Dengan pengembangan wisata lokal diharapkan dapat menaikkan potensi masyarakat sekitarnya yang memang memiliki sejarah panjang ini dengan peradaban khususnya di wilayah Sukoharjo tercinta.



Jika anda teratrik silahkan datang saja ke dusun Watu Lumbung di Tawangsari dan nikmati keindahan serta eksotisme bukit yang sangat indah indah. Bagi pecinta photografer bisa menjadi alternatif obyek untuk diburu sisi keindahannya.