Tuesday 2 November 2021

Mbah Liem ( Muslim Rifai Imampuro) Kyai Nyentrik Keturunan Minhajul Abidin Solo


 Bagi dunia santri tentu sudah tidak asing dengan nama mbah Kyai Liem Klaten, beliau yang bernama asli Muslim Rifai Imampuro adalah salah satu kyai yang dekat dengan cucu mbah Hasyim Asy'ari yaitu Gus Dur. Beliau ini adalah pendiri Pondok Pesantren Al Pansa (Al Muttaqien Pancasila Sakti) Karanganom Klaten Jawa Tengah. Beliau merupakan kyai yang memiliki keunikan (karomah) ada beberapa yang bisa anda baca dengan mengetikkan kata Mbah Liem di mesin pencarian Google. Penulis sendiri adalah salah satu cucu keponakan beliau dimana beberapa kali sempat berjumpa dengan mbah Liem di kediaman kami di Mulur.

Salah satu karomah beliau yang pernah saya lihat adalah ketika bersalaman dengan saudara kami dimana saat itu sedang berjuang untuk menjadi seorang ASN, dengan berkata ikhlas...ikhlas..beliau menepuk pundak saudara kami itu. Selang tak berapa lama kemudian saudara kami itupun diangkat menjadi abdi negara alias ASN di salah satu sekolah negeri di kabupaten Sukoharjo.

Putri mantu beliau yaitu Bu Nyai Yayuk Madayani, S Ag menceritakan bahwa mbah Liem sosok yang humoris dan suka bercanda seperti ketika ada seorang tamu yang bertanya ketika mbah Liem dan BunYayuk duduk di pos kampling dan menjukkan tempat kediaman beliau dimana tamu tersebut tidak tahu jika yang ditanya itu adalah mbah Liem sendiri. Disinilah sisi humor yang didapatkan ketika mengenal mbah Liem.

Cerita lain adalah ketika salah satu tetangga kami yang ingin sowan ke beliau di Karanganom namun belum tahu letak rumah mbah Liem sehingga bertanya kepada seorang penggembala bebek di jalan dan diberikan alamat dimana rumah mbah Liem. Betapa terkejutnya orang tersebut ketika sampai alamat rumah yang disebutkan karena dirumah itulah si penggembala bebek tinggal alias ya mbah Liem lah yang tadi memberikan alamat rumahnya sendiri tersebut. Ya memang beliau ini seorang kyai yang senang bercanda dan nyentrik dengan segala tingtkah polahnya namun tetap selalu berdzikir kepada Gusti Alloh sehingga memiliki karomah yang sering diperbincangkan mengenai kehidupan beliau.


Salah satu keunikan lainnya beliau selalu hadir ketika acara keluarga besar diadakan di tempat kami selalu datang karena kebetulan simbah putri kami tunggal mbah di Bani Hasan Minhaj yang juga merupakan tedak turun dari Minhajul Abidin Gabudan Solo. Hal inilah yang sering kali dicemburui oleh saudara saudara dari simbah kami sebab mbah Liem selalu dipastikan hadir di tempat kami. Ya beliau sangat sayang kepada simbah yang juga merupakan adi nak ndulur serta mungkin saja simbah putri kami ini orang yang rajin silaturahmi ke sanak saudara lainnya baik yang di Klaten ataupun Solo.

Sekelumit tentang riwayat Mbah Liem yang bisa saya tuliskan ini semoga bermanfaat bagi kita semua untuk lebih mengenal riwayat para pendahulu khususnya para ulama dan kyai di sekitar kita.