Salah seorang Habib yang saat ini sangat kita kenal di seluruh dunia adalah Habib Umar bin Hafiz dari Hadramaut Yaman. Beliau adalah seorang guru yang luar biasa. Beberapa kali beliau inipun menyempatkan diri berkunjung ke Indonesia salah satunya kota Solo. Saya mengalami sendiri apa yang menjadi karomah seorang wali Alloh pada Habib Umar bin Hafiz ini.
Cerita awalnya adalah ketika saya mulai penasaran untuk belajar agama lebih dalam secara spiritual. Sosok yang saya cari lewat media sosial maupun internet merujuk pada sosok Habib Umar bin Hafiz ini yang konon adalah memiliki akhlak mulia layaknya Rasulullah Muhammad SAW. Kisah dan kemasyuran Habib Umar bin Hafiz inipun saya baca dan saya pelajari luar biasa begitu mulianya beliau ini. Hingga hatipun tersirat untuk dapat berjumpa dengan beliau walaupun sangat kecil kemungkinan sebab beliau ini tinggal di Hadramaut Yaman.
Al kisah suatu Jumat saya ada keperluan di pasar Klewer dan saat itu waktu sudah menunjuk pukul 11:30 siang yang artinya sebentar lagi waktu jumatan
Kebetulan saat itu ada seorang kawan yang bekerja di pasar Klewer sebagai teknisi dan non muslim. Dia mengajak saya untuk makan siang dan menraktir semangkok bakso saat itu. Waktu pun sudah menunjuk pukul 11.50 artinya 10 menit lagi adzan Jum'at, karena sedang asik dengan kawan saya memutuskan untuk tidak sholat Jumat saja kali itu. Namun kawan saya yang non muslim itupun seperti paham bahwa saya harus jumatan dan memohon diri untuk memberikan kesempatan sholat Jum'at. Sayapun tidak segera menuju masjid Agung Solo yang terletak diseberang jalan dari Pasar Klewer tetapi memutuskan untuk melanjutkan belanja di Pasar Klewer.
Kodratullah....saat asik belanja terdengar para pedagang bercerita "habibnya datang...habibnya datang" saya belum paham maksud mereka hingga selesai adzan terdengar suara yang tidak asing berceramah mirip seseorang. Lho bukankah itu suara Habib Umar bin Hafiz yang biasa saya tonton di media sosial. Kaget, dan memutus kan berlari ke masjid Agung untuk sholat jumatan.
Anehnya saat itu suasana Masjid Agung Solo ramai dan penuh jamaah dan semuanya memakai pakaian putih putih karena kebanyakan jamaah dari berbagai pondok pesantren, dan hanya saya yang berpakaian tidak layak alias memakai baju surjan lurik Jawa saat itu. Belum reda rasa kaget ketika mau berwudhu saja airnya seperti enggan mengalir atau karena kehabisan air dan antrinya luar biasa. Selesai wudhu pun saya tidak kebagian tempat dan harus duduk di halaman masjid yang sungguh luar biasa panas dibawah terik matahari langsung. Ya Alloh mungkin ini balasan niat saya untuk tidak jumatan tadi. Saya pun serasa haru. Sebuah peringatan keras dari Gusti Alloh. Tetapi ada hal yang membahagiakan ketika dapat langsung mendengar suara Habib Umar bin Hafiz lewat pengeras suara dalam khutbah beliau walaupun tidak dapat memandang langsung wajah sang Habib ada sebuah rasa bahagia bahwa sesuatu yang tidak mungkin terjadi kini benar benar terjadi.
Lebih bahagia lagi ketika kawan saya yang non muslim tadi akhirnya menjadi mualaf beberapa waktu setelah kejadian di masjid Agung ini. Lewat karomah Habib Umar bin Hafiz yang mana kehadiran beliau mampu memberikan berkah dan barokah bahkan hal yang tidak mungkin terjadi dalam logika orang umum mampu terjadi atas seijin Gusti Alloh. Saya pun selalu mengenang kejadian ini untuk mempertebal rasa iman. Allohu Akbar.....
Kejadian ini benar benar saya alami sendiri sehingga dapat saya ceritakan kembali sebagai sebuah kisah tentang kecintaan kepada dzuriyah Rasulullah Muhammad SAW dan keimana kepada Alloh SWT agar kita semua masuk menjadi para ahli surga nantinya. Khalid