Saturday, 25 November 2023

Mengenal Para Keturunan Rasulullah Lewat Habaib

Bagi seorang muslim wajib memahami suri tauladan umat akhir zaman ini yaitu Baginda Rasulullah Muhammad SAW. Beliaulah sang penerang dalam kegelapan hingga akhir zaman nanti lewat ilmu ilmu yang telah diturunkan Alloh SWT melalui beliau. Lalu bagaimana kita mendapatkan ilmu yang sesuai dengan beliau sedangkan kita tidak satu zaman bahkan sudah berartus ratus tahun yang lalu beliau hidup. Nah disinilah penting sekali kita pahami agar ajaran kitaa dapat sesuai dan selaras dengan apa yang diajarkan oleh Baginda Rasulullah Muhammad SAW yaitu melalui 2 hal Nasab dan Sanad.
Ilmu ilmu dapat kita peroleh lewat jalur para ulama melalui sanad ilmu yang bersambung dari para guru guru kita hingga Baginda Rasulullah SAW atau lewat para ahli Nasab beliau lewat para dzuriyah keturunannya yang masih menjaga ajaran sesuai dengan Datuknya itu.
Mengenal bagian bagian ilmu melalui para habaib misalnya kita akan melihat dan memahami ajaran yang turun temurun diajarkan kepada para ahli nasab beliau ini.
Dan juga perlu dipahami bahwan para anak cucu Rasulullah sangat mencintai Indonesia secara turun temurun seperti dahulu diriwayatkan jadi bukan hanya saat ini saja anak cucu Rasulullah hadir di Indonesia.
Pada jaman era kerajaan dahulu dimana Indonesia dikenal dengan nama Nusantara sudah banyak ahli dakwah dari para anak cucu Rasulullah Muhammad SAW. Kita yang sering ziarah tentu tidak asing dengan nama Syech Subakir yang mana petilasan beliau ada di daerah Menoreh Magelang, atau nama Syech Maulana Magribi yang mana hampir setiap daerah memiliki petilasan beliau ini ataupun jejak para wali songo yang juga merupakan dzuriyah Rasulullah Muhammad SAW hingga para alim ulama saat ini serta kabilah para Habaib yang mungkin baru baru ini kita pahami banyak hadir di Indonesia.
Perkembangan dakwah Islam sudah ada semenjak jaman Majapahit dimana akhirnya muncul kerajaan Demak dengan Raja Sultan Demak Raden Fatah yang merupakan putra Brawijaya V raja terakhir Majapahit.
Kemudian dari Demak inilah turun temurun hingga Mataram Islam yang akhirnya terbagi menjad 4 yaitu Kasunanan Surakarta, Kasultanan Jogjakarta, Puro Mangkunegaran Surakarta dan Puro Pakualaman Jogjakarta dimana saling terkait dengan jalur para ulama pendakwah dari Yaman hingga muncul sebuah nama wilayah Saripan dari kata Syarif tempat para ulama dari Yaman yang notabene kita kenal sekarang dengan istilah Habaib/Habib.
Banyak diantara mereka pun tidak serta merta mengaku anak cucu Rasulullah agar lebih membumi dan bersatu padu dengan masyarakat mengembangkan ajaran Islam secara damai dan penuh kasih sayang. 
Kini ada namanya Rabithah Alawiyah yang tugasnya menjaga nasab Baginda Rasulullah lewat jalur tegak lurus garis ayah dimana untuk mengantisipasi terjadinya hal hal yang tidak di inginkan mncatut nama besar Baginda Rasulullah. Hal ini juga penting karena banyak juga golongan lain yang ingin memanfaatkan untuk kepentingan pribadinya sehingga tugas RA adalah untuk menertibkan hal tersebut. 
Namun sebelum ada RA di Indonesia dahulu sudah tercatat melalui jalur kerajaan kerajaan yang mana para ulama kerajaan merupakan sambungan dari ahlul bait Rasulullah yang berasal dari Yaman sesuai dengan sejarah perkembangan Islam setelah adanya Tragedi Karbala. Di Mekah sendiri pun sudah berbeda karena pengaruh politik kekuasaan di pemerintahannya, hanya saja Mekah adalah Kota Suci yang dijaga oleh Alloh SWT sehingga tetap akan sesuai dengan ajaran ajaran yang diperintahkan dan diajarkan Rasulullah tersebut.
Nah bagaimana kita melihat gambaran mengenai Rasulullah ini bisa kita dapatkan dari para dzuriyahnya yaitu para Habaib juga ulama yang tersambung. Bangsa Arab dari Bani Quraisy adalah bangsa dimana Rasulullah lahir maka kita akan melihat sosok Rasullah dari cucu cucu Arab ini lewat para habaib namun secara sifat kasih sayang bisa kita lihat dari para alim ulama yang lebih dahulu ada sejak jaman kerajaan diatas tadi. Melihat secara luas akan memberikan gambaran jelas seperti apa Rasullulah Muhammad SAW tersebut. Baik dari sisi fisik maupun sifat sifat beliau ini bisa tergambar secara jelas lewat DNA DNA yang dapat kita rangkaikan dari 2 golongan itu yaitu Ulama dan Habaib sebab DNA adalah pembawa sifat fisik dan jasad dari pokok keturunan lewat tetesan darah yang ada. Kita mencintai Habaib karena mengagungkan darah yang ada dalam diri mereka yaitu darah Rasulullah Muhammad SAW bukan personal mereka semata mata. khalid