Saturday 21 May 2022

Rutinan Ratibul Al Haddad di Saung Ajar Tresno Manisharjo

Acara rutinan pembacaan Ratibul Al Haddad atau biasa disebut Ratib Al Haddad kembali digelar oleh Majelis Taklim Ajar Tresno Manisharjo dengan tema kali ini "Ngopi Bareng Gus Dur" yang mana dalam rutinan dipimpin oleh Habib Irfan dari Kepuh Sukoharjo. Sesuai dengan tema yang diusung kali ini suasana sedikit berbeda sebab menghadirkan tokoh keagamaan wilayah Sukoharjo timur yaitu Abah Gus Dur Plarung dengan ditemani kawan karibnya yaitu pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro dimana didampingi oleh Bu Ning selaku Bu Nyai sekaligus istri pak Zainuddin ini. Dalam acara yang dimulai pukul 9 malam ini juga tampak beberapa kawan lain seperti pak Lasimin dari Klitak Plesan, Mbah Fila dari Sukoharjo, Mas Pur dari Banaran serta kawan lainnya.

Acara kali ini selain rutin pembacaan Ratib Al Haddad juga bertujuan melakukan penjadwalan bagi majelis majelis di sekitar wilayah Bendosari khususnya seputaran wilayah Manisharjo untuk di cocokan jadwal dengan acara rutinan Habib Abdurahman Al Athos yang sudah terjadwal rutin selama delapan sekali.
Pembahasan jadwal internal majelis menjadi dasar untuk menjadwal ulang dan menghasilkan keputusan bersama untuk saling memperkuat diantara majelis lainnya seperti yang sudah berjalan di Banaran, Ketro, Plarung dan Plesan.
Dalam suasana penuh guyonan namun serius Gus Dur berharap acara seperti ini menjadi sebuah ajang diskusi untuk memperbaiki serta menguatkan silaturahmi khususnya bagi pegiat dakwah di wilayah Bendosari, Nguter bahkan hingga wilayah timur yaitu Jumapolo dan sekitarnya. 
Majelis Ajar Tresno Manisharjo yang diketua oleh sodara Bowo merupakan majelis yang memiliki lokasi strategis karena berada di tengah tengah majelis lainnya sehingga diharapkan bisa menjadi pusat informasi perkembangan dakwah di wilayah timur Sukoharjo yang berbatasan langsung dengan wilayah Karanganyar. Khalid

Sunday 15 May 2022

Mengenal Lebih Dekat Para Dzuriyah Rasulullah

Dalam 1 tahun terakhir ini saya mencoba untuk memperdalam keilmuan mengenai hubungan sejarah antara leluhur dan penyebaran Islam khususnya di wilayah Sukoharjo dan sekitarnya. Dalam perjalanan yang saya lalui Alhamdulillah dipermudahkan walaupun tak lepas dari ujian ujian yang menyertainya. Ada beberapa kejadian yang membuat saya pribadi semakin bersemangat untuk lebih mempelajari tentang keterkaitan sejarah bangsa dalam lingkup penyebaran agama. Beberapa fakta menarik pun saya temukan di dalam perjalanan itu.
Saya pribadi yang memang awam dalam bidang agama mencoba belajar untuk lebih mengenal ilmu agama khususnya yang sesuai dengan kondisi dan keadaan saya pribadi saat ini.
Hal yang menarik adalah ketika berkenalan dengan seseorang yang menurut teman adalah seorang Habib tak lain adalah dzuriyah Rasulullah. Pada saat pertama kali itu sempat ngobrol dengan beliau yang dalam benak saya jauh dari kata seseorang yang memiliki jalur nasab karena memang terlihat biasa biasa saja. Waktu itu beliau baru saja pulang dari sebuah pasar dan kami ngobrol layaknya kawan biasa saja. Tidak ada sesuatu yang aneh menurut saya waktu itu. Hingga akhirnya saya dipertemukan lagi dengan seorang dzuriyah dengan tampilan seperti dalam opini masyarakat umumnya. Hanya saja kali ini justru beliau yang kaget kaget ketika kami ngobrol, bahkan sempat di umumkan ke orang orang saat itu bahwa sayapun termasuk dzuriyah...waduh...
Hingga pada ketiga kalinya bertemu lagi seorang Habib yang benar benar layak mendapat sebutan tersebut sebab secara ilmu agama pun mumpuni. Setelah menyelami beliau yang ketiga ini pun semakin terlihat ada beberapa ciri khas seorang dzuriyah atau Habib salah satunya adanya jalur dakwah yang lekat dalam kehidupan keseharian. Ada para dzuriyah yang memperlihatkan namun banyak juga yang menyembunyikan jati dirinya agar lebih leluasa dan tidak terikat oleh protokoler yang ada dalam tatanan semisal ketika acara acara keagamaan.
Dari pengalaman tersebut saya pribadi mencoba belajar dan tidak berkhusnudzon baik kepada siapa pun yang kita jumpai karena bisa jadi kita berjumpa para dzuriyah yang tersembunyi. Wallahua'lam.Khalid

Sunday 8 May 2022

Rutinan Sholawat Bersama Habib Abdurrahman Al Athos di Badran Rejosari Cabeyan

Pasca Idul Fitri kembali Rutinan Sholawatan bersama Habib Abdurrahman Al Athos mulai digelar dan acara pertama setelah lebaran hadir di Badran Rejosari Cabeyan dengan tuan rumah sodara Habibi diback up warga Badran Rejosari. Acara yang digelar mulai 19:30 WIB ini rutin diadakan "delapan" sekali oleh Habib Dur Community yang digawangi oleh Abah Gus Dur dari Plarung. Menurut sodara Tukino yang juga salah satu anggota komunitas penderek Habib Abdurrahman, acara ini sudah terdaftar anggota sebanyak lebih dari 40 nama peserta yang artinya kurang lebih selama 5 tahun ke depan Sholawat Bersama Habib Abdurrahman Al Athos akan hadir di wilayah timur Sukoharjo seperti Cabeyan, Juron, Serut, Celep dan desa desa sekitarnya di wilayah Bendosari dan Nguter bahkan hingga wilayah Jumapolo Karanganyar.
Hadirnya Habib Abdurrahman Al Athos diharapkan memberikan suasana baru dan semangat baru dalam upaya mengajak masyarakat untuk mencintai Gusti Alloh dan Rasulullahnya dimana dengan mencintai Rasulullah akan mendekatkan kita kepada Allah SWT lewat syafaatnya kelak di hari akhir.
Acara di kampung Badran Cabeyan itu merupakan momen yang ditunggu oleh warga sebagai kebangkitan masyarakat untuk lebih mengenal agama lewat Sholawat dimana di Badran terdapat masjid pertama yang didirikan di wilayah Plarung Cabeyan yang menjadi cikal bakal penyebaran Islam di wilayah tersebut.
penulis diantara para jamaah (tas merah)

 Acara inipun menjadi perhatian khusus PC NU Bendosari dengan terlibatnya pasukan Banser pimpinan sodara Wawan yang juga salah satu anggota tetap Majelis Taklim Ajar Tresno juga hadir beberapa anggota dari Pagar Nusa wilayah Bendosari.
Kurang lebih 200 warga masyarakat sekitar dukuh Badran dan sekitarnya hadir bersama sama melantunkan sholawat diiringi oleh Hadrah Al Widad pimpinan Ustad Agus dari Gentan menyemarakkan suasana malam itu. Terlihat Abah Gus Dur, pak kyai Qosim yang merupakan ketua ranting NU Paseban Jumapolo dan Ustad Iwan hadir menemani Habib Abdurrahman Al Athos diatas panggung. Khalid

Saturday 7 May 2022

Rangkaian Kegiatan Pasca Idul Fitri 2022

Momen Ramadhan kali ini hingga hari raya Idul Fitri memberikan sebuah catatan sejarah tersendiri bagi saya pribadi khususnya sebagai penulis di blog ini. Sebuah pengalaman baru selama kurang lebih 1 bulan disaat Ramadhan dapat membersamai para kyai, alim ulama hingga dzuriyah. Mulai dari pak Zainuddin pemilik ponpes Asri At Taubah, ketua PC NU Paseban pak Qosim, PC NU Cabeyan Gus Dur Plarung, hingga Habib Abdurrahman Al Athos, Habib Irfandi, juga Gus Ahmad Ridho pengasuh ponpes Mambaul Hikmah Kalikatir Selogiri.
 Bersama beliau beliau ini pula banyak hal dan pelajaran yang bisa dipetik dan menjadi bagian cerita kehidupan pribadi saya.
Selama Ramadhan mengikuti perjalanan dakwah Habib Abdurrahman Al Athos dibeberapa tempat selalu memberikan pengalaman baru termasuk bertemu orang orang baru serta mendapatkan ilmu baru dalam sepanjang perjalanannya.
Hingga saat Lebaran tiba dan pasca lebaran pun semakin erat dalam tali silaturahmi. Beberapa acara pun bisa saya ikuti antara lain acara hajatan mulai dari Walimatul Aqiqah, Walimatul khital, hingga Walimatul nikah juga acara Sholawatan bersama beliau beliau para alim ulama.
Sebagai contoh ketika mengikuti Walimatul khitan di Barepan Jagan bersama Habib Abdurrahman Al Athos juga acara Halal Bi Halal bersama Gus Ahmad Ridho dapat menambah wawasan keilmuan khususnya di bidang agama yang memang menjadi salah satu kekurangan dalam diri pribadi saya selama ini.
Selanjutnya nanti dalam satu bulan inipun sudah ada beberapa jadwal pasti dalam kegiatan antara lain mengikuti acara sholawatan dibeberapa tempat. Saya pribadi mohon doa restu dari pembaca agar didoakan untuk dapat Istiqomah, sabar, kuat dan terus semangat dalam meliput kegiatan kegiatan tersebut untuk kami persembahkan kepada para pembaca setia blog ini sebagai kabar kegiatan dakwah Islami para alim ulama khususnya disekitar wilayah kami ini.
Akhir kata sebagai penanggung jawab dan penulis di blog ini kami turut mengucapkan " Selamat Hari Raya Idul Fitri Mohon Maaf Lahir dan Batin " jika ada kesalahan dan kekeliruan yang sengaja ataupun tidak sengaja terjadi selama ini dalam penulisan artikel di blog ini. Terima kasih sudah berkenan membaca dan mengikuti hasil liputan kamu di blog ini. Matur Nuwun. Khalid

Maulid dan Halal Bi Halal Majelis Taklim Ajar Tresno Manisharjo Bersama Gus Ridho dan Jamilna Ponpes Mambaul Hikmah

Hari Jum'at 5 Mei 2022 menjadi momen bersejarah bagi Majelis Taklim Ajar Tresno yang melakukan peresmian Saung Kebangsaan bersamaan dengan acara Halal Bi Halal menyambut Idul Fitri 2022. Acara yang dilaksanakan ba'da sholat Isya tersebut menghadirkan Gus Ridho dan Hadrah Jamilna dari Pondok Pesantren Mambaul Hikmah Kalikatir Selogiri Wonogiri. Rombongan Jamilna atau Jamaah Maulid Nabi datang full team dipimpin langsung oleh Ustad Rizal.
Acara pelaksanaan yang diketuai oleh sodara Arman berjalan lancar dan meriah dengan kehadiran kurang lebih 300 jamaah dari berbagai tempat di sekitar wilayah Manisharjo, bahkan hadir juga rombongan dari Majelis Bengkel Ati Manang Baki pimpinan bapak Ustad Hery.
Pembacaan Maulid serta Sholawat berjalan khusyu' dan meriah dengan alunan Hadrah yang membuat suasana bertambah semangat. Acara pun ditutup dengan tausiyah oleh Gus Ridho dengan tema mengenai rasa cinta kepada Rasulullah dan Gusti Alloh dilanjutkan pembacaan doa bersama. Khalid

Wednesday 4 May 2022

Pertemuan Bani Rohmat Tegalsari di Kebondeso Mulur 2022

Lebaran identik dengan acara Halal Bi Halal dan tidak lupa dari keluarga Bani Rohmat Tegalsari Gatak yang kali ini menggelar acara menyambut Idul Fitri tersebut di Kebondeso Mulur. Kebetulan salah satu putri dari Mbah Rohmat yaitu Muslichatun yang ditempati untuk acara kali ini. Anak ke 5 dari Mbah Rohmat yang mana sejak remaja ngenger di rumah pakdhe Hadi Martono hingga menikah dengan salah satu warga Mulur yaitu Slamet Sahlan. Saat ini keduanya telah berpulang dan yang menempati kediaman tersebut kini menjadikan rumah tua disulap menjadi Kebondeso Mulur.
Berikut momen acara Halal Bi Halal Bani Rohmat di Kebondeso Mulur

Tuesday 3 May 2022

Manfaat Membaca Ratib Al Haddad Dalam Kehidupan

Selama bulan Ramadhan tahun ini saya mengikuti pembacaan Ratib Al Haddad berjamaah yang dipimpin oleh pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro Jatirejo Jumapolo Karanganyar. Sejak awal berkenalan dengan beliau ini sudah diminta untuk membersamai khususnya ketika pembacaan Ratib Al Haddad bersama para jamaah. Tempat yang menjadi pembacaan antara lain di Ponpes Asri At Taubah, Masjid Nur Hidayah Ngesong, Masjid Al Huda Dengkeng, dan beberapa tempat lainnya seperti di Banaran, Plarung, dan Juron.
Ratib Al Haddad menurut saya pribadi memiliki banyak manfaat dalam kehidupan selain tentu amalan pahala yang nanti kita terima di akherat. Salah satu pengalaman yang pernah saya alami sendiri ketika 3 hari membaca Ratib ini di tempat saya bekerja yaitu Kebondeso Mulur tamu yang datang pun banyak sekali. Selain itu menurut cerita pak Kyai Zainuddin ada seorang jamaah beliau juga mendapatkan manfaat yang sama ketika warung soto yang dikelolanya laris manis.
Wallahu a'lam 
Secara bacaan amalan Ratibul Al Haddad memiliki beberapa kandungan doa yang disusun secara runut dan teratur oleh Abdullah bin Alawi bin Muhammad Al Haddad pada tahun 1071 Hijriyah sebagai bentuk untuk membentengi kaum muslimin dari bahaya perkembangan paham lain yang secara masif mulai masuk ke kalangan masyarakat Islam di waktu itu.
Untuk saat ini pembacaan Ratib Al Haddad berguna untuk menentramkan hati serta pikiran juga membentengi diri dari hal hal yang tidak diinginkan seperti gangguan makhluk halus, jin bahkan hingga santet (sihir). Bagi masyarakat yang sedang membangun rumah Ratib Al Haddad bisa menjadi salah satu rujukan untuk memperoleh keberkahan dalam membangun rumah tersebut.
Demikian sekilas mengenai manfaat pembacaan Ratib Al Haddad baik secara individual maupun berjamaah. Dan jika ingin belajar tentang Ratib Al Haddad ini kami akan berusaha membantu dengan kontak informasi WA 081227078272. Khalid

Halal Bi Halal Bani Bakri Muhammad Soleh Dirjosantosa Naib Pertama Bendosari

Tanggal 3 Mei 2022 menjadi momen bersejarah mulainya kembali acara Baninan keluarga besar Bani Bakri Muhammad Soleh Dirjosantosa Naib Pertama di wilayah Bendosari. Simbah buyut kami yang lahir sekitar tahun 1890 ini merupakan naib Keraton Kasunanan Surakarta di masa PB X. Beliau yang berasal dari Klaten mendapatkan tugas untuk menjadi naib di wilayah Bendosari dari perintah Penghulu Masjid Agung Keraton Kasunanan Surakarta serta berdakwah di wilayah Bendosari. Masjid Al Muttaqien Mulur merupakan salah satu bukti usaha beliau dalam mengembangkan dakwah Islam sesuai dari tulisan pakdhe Hadi Martono semasa beliau masih hidup.
Hanya saja kali ini acara tidak dihadiri anak anak dari Mbah Bakri Muhammad Soleh Dirjosantosa karena memang sudah meninggal seluruh putra putri Mbah buyut ini, terakhir adalah Mbah Sofiatun di Sangkrah yang berpulang Ramadhan tahun ini. Kini para cucu dari Mbah buyut Bakri Muhammad Soleh Dirjosantosa lah serta anak keturunan yang berkumpul. Dalam momen ini tempat yang digunakan adalah rumah dari keluarga Mbah Imron yaitu dirumah bapak Wiwaha Aji Santosa,S.Pd dimana beliau sempat mencalonkan diri dalam kontestasi Pilkada Sukoharjo 2021 dalam tim JOSWI bersama Joko Santosa Paloma.
Acara berlangsung mulai 9 pagi dihadiri oleh para cucu, buyut dan canggah yang tersebar mulai dari Klaten, Boyolali, Solo, Sukoharjo dan Karanganyar. Acara pun menjadi temu kangen karena selama 2 tahun ini terpisahkan oleh situasi dan kondisi.
Berikut adalah beberapa photo momen berkumpulnya keluarga besar Bani Bakri Muhammad Soleh Dirjosantosa: