Sunday, 26 November 2017

Trip Casting Sungai Gedong Wonogiri


Salah satu tempat dimana menjadi tujuan saya untuk sekedar refreshing dan menikmati ciptaan Tuhan adalah dengan Trip Casting Sungai Gedong yang berlokasi di hulu Bengawan Solo tepatnya di Ngadipiro kecamatan Nguntoronadi kabupaten Wonogiri.Lokasi yang masih asri dikelilingi perbukitan dan masih segar hawa jauh dari polusi perkotaan serta masyarakatnya yang ramah tentu memberikan sebuah rasa nyaman dan damai.


2 jam dari Sukoharjo ke sungai Gedong

Lokasi trip casting yang memanjang sekitar 4 km Sungai Gedong yang biasa saya datangi berada tepat dibawah pegunungan seribu yang membentang di sisi selatan Pulau Jawa. Memang salah satu hobi sebagai pelepas kepenatan adalah untuk mancing dengan tehnik penggunaan umapan buatan atau casting. Disini salah satu ikan piala bagi penyuka casting adalah Hampala yaitu predator air tawa yang bagi saya selalu memberikan kenangan manis untuk diulang kembali.

Castbar IMCS 2016


Sebelum saya lakukan perjalanan kurang lebih selama 2 jam dengan kecepatan rata-rata 50km perjam tentu saya persiapkan peralatan berupa set tackle casting beserta umpannya. Tak lupa membawa bekal air minum dan makanan kecil karena memang lokasi ini jarang ditemui penjual makanan. Untuk makan pagi saya sempatkan mampir sarapan terlebih dahulu di warung makan yang terdapat di sekitaran kota kecamatan Ngadirojo karena jika sudah memasuki spot akan sedikit kesulitan menemukan warung makan.

Lapangan Ngadipiro tempat Casbar IMCS 2017
Baca juga artikel Kopdar Castinger Cipule 2014
artikel lainnya Kalimati Sonorejo
Setelah sarapan pagi saya lanjutkan perjalanan dengan memasuki desa Ngadipiro yang terletak 3km dari jalan raya Wonogiri Pacitan tepatnya setelah jembatan Sungai Gedong masuk ke arah timur dari Gapura bertuliskan Ngadipiro. Di temapat inipun saya sempat menggelar acara Casting Bareng IMCS di tahun 2016 dan berjalan lancar dengan peserta 130 orang castinger dari berbagai daerah seperti Temanggung, Jogja, Solo dan Madiun.

Hampala Sungai Gedong Wonogiri

Disinilah saya memperlajari karakter ikan Hampala atau yang biasa disebut sebagai ikan Palung bagi masyarakat Wonogiri. Ya sebuah kenangan manis yang harus saya sampaikan kepada para pembaca, dan sebagai pembelajaran pentingnya kita ikut andil dalam menjaga keasrian alam dengan benar agar kelak kenangan manis inipun bisa didapatkan oleh generasi selanjutnya.

Jaga alam kita dengan baik dan benar tanpa menyertakan hal-hal negatif dalam setiap kegiatan kita. Alam yang elok merupakan anugerah Tuhan kepada kita sebagai manusia sehingga wajib kita jaga bersama.

Thursday, 2 November 2017

Mas Niko Jelajah 3 Kota

Saat itu tanpa sengaja saya bertemu Mas Niko, seorang pengendara othel yang menyusuri jalan Sukoharjo Mulur. Saat itu pertama bertemu di lampu merah RSUD Sukoharjo saya melewatinya karena saat itu saya memakai motor matic. Setelah melewati mas Niko saya sempat ngopi di salah satu warung yang kebetulan memang langganan saya yaitu Wedangan Mas Nono untuk sekedar membasahi tenggorokan.


Sayapun melanjutkan perjalanan pulang ke rumah. Sesampainya di pertigaan Polsek Bendosari saya bertemu lagi dengan pengendara sepeda othel tadi yang pada akhirnya tahu namanya adalah mas Niko. Dia berasal dari Kaliwungu Kendal. Saat itu dia berniat untuk bertemu salah satu teman sesama pengendara onthel alias sepeda kuno yang berasala dari sekitar Mulur.

Sebagai sesama orang komunitas saya mencoba berkenalan dan beramah tamah. Sayang sekali sepertinya mas Niko sedikit malu-malu atau mungkin juga takut karena saya juga tampang preman rambut gondrong..hahahaha...

Ya sekelumit cerita ketika ada kawan lain yang datang ke wilayah kita tentu kita juga ingin untuk memberikan informasi yang dibutuhkan. Siapa tahu mas Niko tadi membutuhkan bantuan. Dari sedikit ngobrol tadi ada sebuah informasi bahwa dia sedang melakukan tour ke Jogja dengan sepeda dengan rute Kendal-Solo-Jogja dimana titik di Jogja untuk menghadiri acar temu onthel. Salam kenal mas Niko.

Wednesday, 25 October 2017

Perjalanan Kopdar Castinger di Setu Cipule Karawang 2014


Salah satu acara yang saya ikuti pertama kali dalam dunia mancing terutama casting dalam skala Nasional adalah Kopdar Castinger 2014 di Setu Cipule Karawang Jawa Barat. Acara yang dihadiri lebih dari 500 castinger (sebutan untuk penghobi casting) dari seluruh Indonesia seperti Sumatera, Kalimantan, dan Pulau Jawa.

Jumper merah penuh kenangan

Masing-masing peserta datang bersama rombongan terdiri dari 4-6 orang. Kebutulan saat itu saya numpang salah satu sahabat dari Solo Pak Duto yang beberapa hari sebelumnya baru kenal lewat dunia medsos dalam sebuah group Mancing Maniac.
Momen Photo Bersama

Acara berjalan seru dan merupakan Kopdar pertama bagi saya di lingkungan para senior casting se Indonesia Raya. Dalam rombangan kami berangkat dari Kartasura Solo menuju Cilacap untuk bergabung dengan ketua group Mancing Maniac Bapak Dahri Rahman dan mas Setyawan Setya yang sudah menunggu di kediaman pak Dahri melalui jalur selatan melewati Jogja. Dalam perjalanan yang diguyur hujan sepanjang jalan setelah melewati Purowketo akhirnya kami bertemu di Sampang Cilacap. Setelah dari Cilacap rombongan berjalan lagi menuju Bumiayu Brebes dan bertemu mbah Haji Bisri salah satu admin di group MM tersebut. Lanjut ke arah Cirebon dan berhenti sejenak saat memasuki tol Cikampek dan bergabung dengan rombongan dari Cirebon yang sudah menunggu disana sebelum langsung menuju lokasi kopdar di Setu Cipule Karawang.

Setelah satu hari dari pagi hingga sore acara berlangsung dan sempat terjadi insiden yaitu mbah Haji terkena doble hook dari soft frog maka acara pun selesai dengan kenangan masing-masing. Insiden Cipule terjadi dimana ada musibah ssebuah soft frog nyangkut di dagu Pak Haji Bisri karena ketidak sengajaan yang akhirnya ssedikit membuat kami deg-degan. Salah satunya adalah hadirnya salah seorang selebritis yaitu Joe Mich alias Joe Michael yang pada saat itu merupakan host salah satu acara memancing di televisi.

Boat SEA BOSS

Setelah berpamitan rombongan kami beranjak pulang, namun saat itu saya memutuskan untuk berpisah karena akan mampir terlebih dahulu ke kota Bandung. Berpisah dari rombongan Mancing Maniac di pintu tol Cikampek . Ada insiden dimana rombongan kami harus ditahan sementara karena tidak membawa karcis tol yang memang kami masuk tanpa mengambil karcis tol ssehingga sempat tertahan di kantor tol Cikampek. Setelah kejadian itupun rombongan bergegas untuk melanjutkan perjalanan  dan akhirnya setelah berpamitan kemudian saya menuju ke Bandung melalui Purwakarta.
Setelah sampai di terminal Bandung sesaat setelahnya dijemput oleh Kang Hary Buana salah satu senior mancing di Bandung dan merupakan pendiri Bandung Angler Team sekaligus staff dari Duraflex fishing line (sekarang Duraking).
Binuangeun Lebak Banten
Selfi Bareng Sexy Lips

Setelah satu malam menginap di rumah Kang HB saya diajak menuju ke Lebak Banten guna mancing di Laut Selatan Banten. Bersama 3 kawan yaitu Kang HB, Bagus dan Yulius kami menyusuri jalur selatan menuju Banten. Dan akhirnya 3 hari 2 malam saya memancing di Banten bersama pak Richard yang merupakan salah satu sahabat dari Kang HB.

Mabok Laut

Dalam trip terssebut selama 3 hari saya hanya pindah tidur di kapal karena mabuk berat (ini pengalaman pertama kali naik kapal) yang akhirnya hanya bisa merasakan pusing dan pusing. Untunglah saya masih bertahan hingga acara mancing selesai 3 hari berikutnya dan kembali sehat saat malam terakhir sehingga bisa merasakan suasana berada di kapal dan mancing di laut. Namun saat itu arus terlalu kuat sehingga metal jig pun cuma terhanyut saja. Setelah kembali ke daratan pada pagi harinya kami membersihkan diri dengan mandi sambil nunggu sarapan bakso special yang dimasak ssenddiri oleh om Richard sambil kita ngobrol seputar mancing dan keasyikannya. Dalam perjalanan kembali ke kota Bandung kami ssempat mampir istirahat sejenak untuk makan siang dengan Karedok dan menikmati pemandangan diatass tebing jalur selatan dan ssempat mampir ke Pelabuhan Ratu walupun sekedar mendinginkan mesin kendaraan. Dalam perjalanan pulang kami sempat pula menjenguk salah satu adik Kang Hary yang sedang lahiran di kota Sukabumi.

Ngisi perut dulu sebelum mancing

Sesampai di kota Bandung kami langsung beristirahat. Pada hari berikutnya acara mancing masih berlanjut. Ditemani beberapa kawan dari kota Bandung kami mencoba mancing ikan benteur alias wader. Namun bukan sekedar mancing benteur karena kami harus menempuh perjalanan 2 jam ke kebon kopi di selatan kota Bandung. Dengan hawa dingin dan sedikit gerimis kamipun bersenang-senang.

Ngabenteur
Demikianlah kisah yang saya ingat setelah sekian tahun. Sebuah perjalanan yang memberikan banyak pelajaran khususnya dalam dunia mancing. Dimanapun kapanpun pasti kita bertemu dengan orang-orang yang bisa menjadi kawan bahkan sodara asalkan kita juga menjaga diri kita sebaik mungkin. Pelajaran inilah yang nantinya akan terus saya pegang agar kita menjadi orang yang bisa berguna dan bermanfaat bagi semua. Ilmu bisa dicari tanpa harus dibeli asalkan ada kemauan dan niat yang kuat. Perjalanan diatas adalah sebuah pembelajaran yang akan selalu saya ingat atas kebaikan yang saya terima dari mereka semua dimana saya pribadi tak akan bisa membalas semua kebaikan tersebut.