Saturday 30 September 2023

Kyai Syarifudin Gadingsantren Klaten

Mungkin belum banyak riwayat mengulas tentang Kyai Syarifudin Gadingsantren Klaten, siapakah beliau ini, dari mana asal beliau ini, bagaimana kehidupan beliau ini belum banyak diceritakan kepada khalayak ramai.
Terlahir dengan nama BRM (Bandoro Raden Mas) Tomo Joko Sasongko putra dari Sinuhun Paku Buwono ke 2 Raja Kasunanan Surakarta
Konflik yang terjadi antara Paku Buwono II, Pangeran Mangkubumi (HB I) dan RM Said membuat hati Joko Sasongko tidak mau terlibat dalam urusan politik yang sudah terkontaminasi oleh tangan VOC tersebut dan akhirnya lebih memilih untuk mendalami ilmu agama dengan nyantri ke Ponorogo kepada Imam Besari hingga dewasa dan akhirnya berdakwah di Gadingsantren Klaten.
Beliaupun akhirnya menikah dengan salah satu putri Imam Besari dan menurunkan 3 orang anak salah satunya RAy Ba' diyah yang kemudian dipersunting oleh pangeran dari Mangkunegaran Surakarta RMT Puspodiningrat, RM Joko Amiseno (Gadingsantren Klaten) dan R Ay Rodhliyah Arjodani (Jogja)
Kyai Syarifudin Gadingsantren merupakan pelopor dakwah di Klaten Utara dengan mendirikan pondok pesantren yang akhirnya berkembang dan menjadi rujukan bagi para ulama di jamannya dan hingga kinipun perkembangan dunia pendidikan di Gadingsantren masih terlihat jejak spirit tersebut.
Dari beliau inilah kemudian menyebar anak cucu dan keturunannya menjadi tokoh tokoh perjuangan dan dakwah Islam bahkan hingga se wilayah Solo Raya
Dalam Haul juga hadir keluarga dari Blora yang termasuk anak cucu beliau yaitu  bapak M Cholis yang datang bersama rombongan.
Salah satu putra dari Nyai Hanifah ( Gadingsantren) yaitu Kyai Murtadho mempersunting salah satu putri keturunan Imam Dawud - RAy Chadiyah dan menurunkan antara lain Nyai Saleh dan Nyai Ismail yang berada di Plumpung Begajah dan Bendungan Mulur. Ada juga keluarga Kyai Sodiq Bleki Mertan yang hingga kini masih ada salah satu anak keturunannya yaitu Nyai Syarifah di dusun Karang Tengah Mertan.
Penelusuran jejak Kyai Syarifudin Gadingsantren masih terus berlanjut seperti diungkapkan oleh Bapak Agung Alamsyah yang mendiami keprabon di Gadingsantren Klaten dengan menerbitkan Buku Silsilah Gadingsantren.
Semoga dengan tulisan inipun menggugah anak cucu dan keturunan beliau untuk menginggat kembali perjalanan dakwah dari Kyai Syarifudin Gadingsantren Klaten tersebut.khalid

Tuesday 19 September 2023

Haul Mbah Kyai Syarifuddin Gadingsantren Klaten

Pagi itu saya sebagai penulis blog ini tiba tiba mendapatkan pesan lewat WA yang merupakan saudara dari Ngaran Mlese Klaten dimana menginformasikan tentang Haul Mbah Kyai Syarifuddin Gadingsatren Klaten pada hari Kamis 28 September 2023 seperti tertera pada pamflet diatas.
Nah silahkan bagi yang mengenal sosok dengan nama asli BRM Joko Sasongko putra Sinuhun Pakoe Boewono II yang merupakan cikal bakal perkembangan Islam diwilayah Klaten dapat menghadiri Haul yang diadakan oleh Ranting NU Belang Wetan Klaten

Sunday 10 September 2023

Rangkaian Safari Munajah Ratib Al Haddad bersama Mbah Kyai Abdullah Gandul

Dalam 15 hari terakhir ini kami tim Jelajah mengikuti Safari Munajah Ratib Al Haddad bersama Mbah Kyai Abdullah dari Gandul Giriwono Wonogiri. Rangkaian acara berjalan mulai dari Wonogiri, Sukoharjo, Solo Baru dan Karanganyar. Beberapa titik tempat rutinan Selapanan digelar mulai dari Kepuh Jatikuwung Jatipuro, Gupit Nguter Sukoharjo, Masjid Tombo Ati Solo Baru, Tawangsari, Plarung, hingga Jumantono Karanganyar.

Dalam rangkaian acara Safari Munajah Ratib Al Haddad selalu diikuti oleh antisiasme para jamaah yang memadati acara tersebut. Bersama Mbah Kyai Abdullah selalu hadir para Habaib seperti Habib Husein bin Ahmad Assegaf, Habib Reza bin Muhdor Assesgaf, Habib Ismail Fachmi bin Ali Assegaf, Habib Ahmad Al Habsy dan juga habib lainnya.
Perjalanan 3 Kabupaten ini pun sempat dihadiri seorang sesepuh Keraton Kasunanan Surakarta yaitu KPPA Widjoyo Adiningrat ( RM. Djoko Budi Suharnowo) di Sendang Siwani Krisak Selogiri Wonogiri.
Dalam kesempatan tersebut diulas oleh beliau tentang keselarasan antara Adat Budaya Jawa (kejawen) dengan ilmu keislaman yang diurai secaral gamblang dan jelas dan diamini oleh Mbah Kyai Abdullah. Kesempatan pertemuan kedua terjadi setelah sebelumnya kedua tokoh dan sesepuh ini berjumpa di Cepogo Boyolali dalam acara Haul Sinuhun PB X raja Kasunanan Surakarta.
Dalam satu bulan Mbah Kyai Abdullah Gandul memiliki jadwal rutinan tetap yang sudah berjalan kurang lebih 1 tahun terakhir dan terus bertambah sehingga jadwal beliau ini setiap hari selalu ada acara Munajah Ratib Al Haddad di wiilayah Solo Raya. khalid