Thursday, 22 December 2022

Juron Bersholawat Mapak Tahun Baru 2023 bersama Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Athos


Dalam rangka Mapak Tahun Anyar 2023 rutinan Sholawatan bersama Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Athos digelar di rumah bapak Giyatno Juron RT 2 RW 5 Juron Nguter Sukoharjo pada hari Selasa 27 Desember 2022. Acara ini adalah acara rutin yang digelar oleh bapak Giyatno selaku tuan rumah setiap tahunnya sebagai bentuk rasa syukur juga sebagai motivasi menyambut tahun baru yang mana akan menjadi sebuah harapan kebaikan di tahun selanjutnya.
Ini kedua kalinya bapak Giyatno mengundang tokoh agama nasional Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Athos dari Solo untuk mengisi acara Sholawatan juga nanti akan dibersamai oleh para kyai dan habaib lainnya.
Acara yang diharapkan mampu memberikan nuansa Islami dalam menyambut pergantian tahun 2023 sekaligus sebagai sebuah syiar KeIslaman khususnya di wilayah desa Juron diharapkan akan melahirkan generasi pecinta Sholawat dan juga pecinta dzuriyah Rasulullah Muhammad SAW.
Gelaran kali ini dipimpin oleh Abah Gus Dur Plarung yang menyiapkan segala sesuatunya sebagai rasa ikut Handarbeni dalam perjuangan dakwah di masyarakat khususnya wilayah timur kabupaten Sukoharjo.
Acara Sholawat Rutin ini seyogyanya digelar di Plarung Cabeyan namun karena sesuatu hal dipindahkan ke rumah bapak Giyatno untuk menyambut Tahun Baru 2023 juga sebagai sebuah event Akbar untuk dakwah keIslaman di desa Juron.
Nah mari kita semua ikut hadir dan memeriahkan acara yang akan digelar yang mana acara ini terbuka untuk UMUM sehingga siapapun boleh hadir dan bergabung serta ikut mendapatkan berkah dan barokah dari kegiatan keagamaan ini nantinya.

Saturday, 10 December 2022

Rutinan Ratib Al Haddad Malem Minggu Legi Saung Ajar Tresno Manisharjo

Berdirinya bangunan Saung Ajar Tresno sebagai rumah singgah, rumah dakwah dan tempat ngopi para pecinta Rasulullah kini didukung dengan adanya kegiatan Rutinan Pembacaan Ratin Al Haddad Malem Minggu Legi bersama Mbah Kyai Abdullah dari Gandul Wonogiri yang digelar selapanan sekali.

Acara yang akan selalu ada setiap malem Ahad Legi ini selain menghadirkan Mbah kyai Abdullah juga didampingi oleh para Habaib yang selalu bersama Mbah kyai Abdullah dalam safari dakwah beliau di wilayah Solo Raya. Dan kali ini pun Mbah kyai Abdullah didampingi 2 Habaib yaitu Habib Husein bin Ahmad Assegaf serta Habib Ismail Fachmi Alaydrus dari Solo.
 Kehadiran para Habaib inipun disambut antusias oleh para jamaah baik dari Majelis Ajar Tresno sendiri maupun dari para jamaah yang datang dari Jumantono, Jumapolo, Jatipuro serta wilayah Bendosari dan Nguter.
Dalam kesempatan pembacaan Ratib Al Haddad yang dipimpin langsung oleh Mbah Kyai Abdullah juga digelar acara Ngaji Bareng yang mengupas tentang cara beragama dalam kehidupan sehari hari.
 Setelah pembacaan Ratib Al Haddad dilanjutkan Mahlul Kiyam dengan khusyu dipimpin oleh Habib Husein bin Ahmad Assegaf seorang habib muda yang semangatnya luar biasa dalam berdakwah mau turun dan terjun langsung ke lapisan masyarakat bawah dilanjutkan pembacaan doa penutup oleh Habib Ismail Fachmi Alaydrus yang juga selalu hadir membersamai Mbah Kyai Abdullah di setiap safari dakwah Mbah Dul sapaan akrab beliau oleh para jamaah Ratib.
Dengan sesi hiburan bersama Hadrah Modern Kinasih pimpinan Abah Gus Dur Plarung acara pun semakin meriah dan semarak dengan lantunan sholawat modern. Acara pun berakhir tengah malam dan penuh dengan suasana kekeluargaan yang akrab diantara para jamaah.

Sunday, 4 September 2022

Haul Simbah Kyai Imam Rozi (mbah Suraji) Singo Manjat Tempursari Ngawen Klaten ke 177

 


Kali ini saya mendapatkan info dari salah satu saudara jauh dari mas Edwin yang domisili di Matesih Karnganyar. Dalam inbox beliau menyampaikan undangan Haul Mbah Kyai Imam Rozi Singo Manjat Klaten. Seminggu yang lalu pun menyusun agenda untuk bisa hadir dan alhamdulillah atas ridho Gusti Alloh diperkenankan hadir dan ziarah ke makam mbah Kyai Imam Rozi di Tempursari Ngawen Klaten.

Ketika datang saya langsung menuju ke rumah seorang saudara jauh dari alur Karangdowo yaitu mas Rochmad rumah paling ujung dari masjid Tempursari. Beliau inilah yang saya temui ketika pertama kali ziarah ke makam mbah Imam Rozi waktu itu sebelum pandemi Korona dan ini yang kedua kalinya bertemu lagi dengan mas Rochmad. Sambil menjalin silaturahmi dan kebetulan beliau baru saja mendapatkan putra ke duanya kami pun ngobrol ngalor ngidul terkait sejarah dan silsilah mbah kyai Imam Rozi.



Setelah kira kira 30 menitan sayapun berpamitan dan nitip motor selama acara berlangsung, dan menuju makam untuk berziarah serta menunggu waktu Magrib untuk sholat berjamaah di masjid Tempursari tersebut. Saat ziarah ada salah satu dzuriyah Mbah Imam Rozi juga sedang khusuk berdoa di depan makam dan beberapa tamu lainnya bahkan ada salah satunya dari Purwokerto yang hadir. Luar biasa.



Selepas waktu Isya para tamupun mulai berdatangan, baik dari kalangan santriwan santriwati, warga sekitar dan juga para tamu undangan yang kebanyakan dari wilayah kabupaten Klaten. Acara demi acara berlangsung tertib dan khidmat mulai dari pembukaan, pembacaan Maulid oleh Habib Muh Zain Rifqi bin Ahmad Al Jaelani , pembacaan manakib Mbah Kyai Imam Rozi hingga puncak acara yaitu ceramah keagamaan oleh KH Maghfur Sarmadi dari PP Al Huda Petak Sususkan Kab Semarang yang dilanjutkan dengan doa penutup.



Nampak saat acara berlangsung yaitu kyai haji Syaifuddin Zuhri putra dari Mbah Liem Klaten pengasuh PP Al Mutaqqin atau yang dikenal dengan ponpes Alpansa. Beliau hadir dan mengikuti acara hingga selesai. Selain itu ada juga nampak dzuriyah lainnya seperti mas Muhammad Rifai dari Ngaran Mlese Klaten yang aktif di perguruan silat Pagar Nusa Klaten. Alhamdulillah malam itu serasa berada di surga bersama para alim sholeh dan ulama. Khalid







Monday, 1 August 2022

Ratib Al Haddad Awal Tahun Hijriyah Di Plarung Cabeyan Bendosari

Awal tahun baru Islam kali ini sangat luar biasa khususnya bagi warga dusun Plarung Cabeyan. Mengapa bisa menjadi luar biasa, sebab dalam 2 malam berturut turut diadakan pembacaan Ratib Al Haddad secara berjamaah di wilayah dusun Plarung Cabeyan.

 Acara yang dimotori oleh Abah Gus Dur ini pertama diadakan di rumah ibu lurah Sepuh yang tiada lain adalah ibunda dari kepala desa Cabeyan saat ini. Dalam kesempatan ini seluruh warga dusun Plarung hadir dengan agenda acara Mapak tanggal 1 Suro. Pembacaan Ratib Al Haddad ini dikhususkan untuk keluarga ibu tersebut meluasnya kepada masyarakat dusun Plarung Cabeyan. Dalam sambutannya sebagai wakil tuan rumah Bapak Maryono berharap kegiatan awal tahun seperti ini diagendakan secara rutin setiap tahunnya selain untuk memperingati Tahun Baru Islam dan Jawa juga untuk mendoakan warga masyarakat khususnya dusun Plarung Cabeyan. Kegiatan doa awal tahun dengan pembacaan Ratib Al Haddad sangat memberikan manfaat yang mana sudah terasa sebelumnya saat ada maling masuk dusun Plarung tetapi karena kehendak Gusti Alloh yang masih menjaga dusun Plarung dari hal hal buruk maling itupun ditemukan meninggal dunia secara mendadak. Inilah salah satu manfaat pembacaan Ratib Al Haddad dimana akan menjaga lingkup dusun Plarung tersebut.

Pada malam kedua yaitu hari Minggu malam masih di dusun Plarung tepatnya dirumah ibu Paryanti juga mengadakan pembacaan Ratib Al Haddad dengan dipimpin oleh Mbah Kyai Abdullah dari Gunung Gandul Wonogiri. 
Dalam kesempatan ini Mbah kyai Abdullah juga ditemani oleh Habib Ismail Assegaf dari pasar Kliwon Solo yang hadir mendampingi serta membacakan doa di akhir rutinan Ratib Al Haddad. Beliau inipun sudah beberapa kali hadir di Plarung bersama tim dari Mbah kyai Abdullah Wonogiri. Kehadiran beliau beliau para alim ulama serta habaib diharapkan mampu memberikan keberkahan bagi warga dusun Plarung Cabeyan ini.
Rutinan Ratibul Al Haddad ini merupakan amalan rutin yang mana sudah dijalankan 20 tahun oleh Abah Gus Dur Plarung secara Istiqomah dan mulai menjadi salah satu rutinan warga dusun Plarung yang mana sudah banyak manfaat dan keberkahan dipetik dari kegiatan semacam ini.
Sungguh luar biasa dusun Plarung Cabeyan ini dan masyarakatnya sangat antusias hadir dalam setiap acara pembacaan Ratib Al Haddad. Kurang lebih 50 orang jamaah hadir baik anak anak, dewasa, orang tua para ibu juga bapak. Sepatutnya warga dusun Plarung berterima kasih kepada Abah Gus Dur yang sudah mendampingi dan memberikan motivasi dalam kegiatan keagamaan seperti ini serta memberikan bimbingan secara rohani yang mana di era seperti sekarang sangat sangat dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Friday, 29 July 2022

Pengajian Menyambut 1 Muharram Masjid Nurul Iman Kepuh Mertan Bersama Abah Gus Dur Plarung

Dalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram tahun ini takmir masjid Nurul Iman dusun Kepuh desa Mertan Bendosari mengadakan pengajian yang kali ini mengundang penceramah yaitu Abah Yarto atau dikenal sebagai Gus Dur Plarung. Kali ini beliau didampingi mas Sidik dari Plesan dan juga Lek Gimin dari Majelis Ajar Tresno Manisharjo hadir selepas bakda Isya'. Menurut pak ketua RT Kepuh acara pengajian ini nantinya akan rutin digelar dan menjadi agenda tahunan di masjid Nurul Iman. Dalam sambutannya pak RT mengucapkan terima kasih atas kehadiran para jamaah yang lebih dari 50 orang baik anak anak, dewasa maupun orang tua dari lingkup dusun Kepuh desa Mertan.

Dusun Kepuh Mertan ini berada tepat di sisi timur Goa Mertan sehingga memiliki sebuah sisi historis perjalanan dakwah Mbah kyai Sayyid Iman dimana saat itu beliau bersembunyi dari kejaran pasukan Belanda di Goa Mertan ini. 
Acara ini sekaligus mengingatkan kita akan perjalanan sejarah beliau Mbah kyai Sayyid Iman terlebih ulasan dari makna menyambut tahun baru Islam yang kita kenal dengan malam 1 Suro dimana bagi masyarakat Jawa merupakan malam yang sakral karena awal pergantian tahun.
Hal inipun diwedar diulas oleh Abah Gus Dur dengan rujukan kitab melihat makna tahun baru Hijriyah dari sisi keagamaan serta sisi sosialnya. Makna Hijrah dalam arti luas adalah berpindah dari hal buruk kepada hal hal yang baik yang mendekatkan kita pada Sang Maha Pencipta yaitu Gusti Alloh SWT. Dalam pengajian inipun dibacakan doa awal tahun serta penjelasannya dan di akhir acara ditutup doa bersama dipimpin sesepuh dusun Kepuh Desa Mertan. Khalid

Sunday, 24 July 2022

Rutinan Ratibul Haddad di Masjid Baiturrahim Brongkol Kwansan Jumapolo bersama Pak Kyai Zainuddin Ketro


Jumapolo adalah wilayah yang berbatasan langsung dengan kabupaten Sukoharjo. Jika kita mendengar kata Jumapolo maka akan terbersit buah Durian atau Duren. Memang disinilah salah satu wilayah penghasil durian terbaik di wilayah Karanganyar. Adalah masjid Baiturrahim yang berada di wilayah Jumapolo tepatnya di dusun Brongkol desa Kwangsan yang mana saya diundang untuk mendampingi pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro untuk mengawali pembukaan rutinan Ratib Al Haddad yang sedianya akan dijadwalkan setiap malam Senin atau Minggu Malam bakda sholat Isya'.

Dalam edisi perdana malam itu Alhamdulillah para warga masyarakat jamaah masjid Baiturrahim antusias dengan hadirnya jamaah kurang lebih 25 orang mulai dari anak anak, dewasa dan para orang tua. Tentu ini adalah sebuah penyemangat tersendiri dengan hadirnya para jamaah tersebut dan kami berharap akan terus Istiqomah dalam mengaji khususnya pembacaan Ratibul Haddad yang memang memiliki manfaat besar dalam berkehidupan di dunia sekaligus nantinya di akherat.
Acara dipimpin langsung oleh pak kyai Zainuddin dengan takmir masjid dan jamaah membaca bersama sama Ratib Al Haddad dengan waktu sekitar 30 menit. Dalam edisi perdana inipun diriwayatkan tentang penyusun Ratib Al Haddad yaitu Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad yang mana beliau ini menjalankan amalan membaca Ratib Al Haddad selama 40 tahun tanpa putus dan akhirnya mendapatkan julukan sebagai seorang wali Qutub.
Kami pun sempat berdiskusi untuk menjalankan Ratib Al Haddad ini secara Istiqomah dan memberikan semangat serta perbandingan dengan majelis masjid yang lainnya sehingga akan memperkuat semangat para jamaah. Hal ini juga akhirnya diamini para jamaah serta sesepuh masjid antara lain Mbah Samhuri dan mbah Tugino yang juga sudah mengamalkan Ratib Al Haddad dalam kesehariannya. Mohon doa restu agar kami semua nantinya bisa Istiqomah dalam menjalankan amalan ini. Aaamiiin.Khalid

Saturday, 23 July 2022

Pengajian Rutin Ahad Pagi MI Walisongo Cabeyan Bendosari bersama KH Amin Mustofa

Kembali MI Walisongo menjadi tuan rumah pengajian rutin Ahad Pagi yang diselenggarkan setiap Minggu Legi dan kali ini dengan pengampu pengajian bapak KH Amin Mustofa dari Gedangan Solo Baru yang mana kehadiran beliau didampingi oleh Abah Gus Dur Plarung dan Pak Kyai Zainuddin Ketro
Kali ini tema yang diusung fokus kepada para jamaah putri khususnya para ibu ibu yang hadir pagi itu bersama para murid MI Walisongo Cabeyan Bendosari.
Dalam ceramahnya beliau pak KH Amin Mustofa menjelaskan 3 hal yang diterima ketika masuk pintu surga, pertama orang yang tidak menjaga lisan khususnya orang orang yang suka berghibah dalam hal ini kebanyakan adalah kaum perempuan, yang kedua adalah para anak yang tidak taat dan durhakan kepada orang tuanya dan yang terakhir adalah golongan orang orang yang baqil atau pelit harta untuk kebaikan/sodakoh.
Pembawaan beliau yang lucu pun membuat para jamaah tersenyum dan tertawa seolah yang beliau sampaikan mengena langsung ke hati para jamaah yang didominasi para ibu ibu tersebut. Di akhir penyampaian ceramahnya beliau memimpin doa yang langsung diamini oleh para jamaah. Satu pesan beliau adalah tetap semangat dan Istiqomah dalam menjaga keimanan para jamaah sekalian.
Setelah selesai Bapak KH Amin Mustofa langsung berpamitan sebab masih ada jadwal majelis berikutnya yang sudah menunggu beliau sebagai penceramah. Terima kasih atas siraman rohani di pagi yang cerah dan semoga menjadi bekal kehidupan yang bermanfaat dan berakhlakul Karimah. aaamiiin. Khalid

Thursday, 21 July 2022

Acara Gathering Dinas Komunikasi dan Informasi Sukoharjo bersama Admin Media Sosial

 


Pagi jam masih menunjukkan pukul 9 pagi lebih sedikit saat saya masuk ke halaman parkiran Rumah Makan Ikan Bakar Bu Sum yang berada di jalan Tentara Pelajar Jombor Sukoharjo. Saat itu suasana masih sepi dan baru para karyawan yang hadir mempersiapkan segala sesuatu. Saya pun memarkirkan motor dan ngobrol ditemani pak juru parkir Sutar Gitar dari Gentan. Beliau merupakan pengrajin gitar satu satunya di Desa Gentan yang kini menjadi juru parkir di rumah makan tersebut karena efek pandemi berkepanjangan yang memaksanya harus banting setir menjadi juru parkir. Daripada ga ada pekerjaan mas...begitu kata beliau. Awalnya berat baginya menjalani kehidupan sebagai juru parkir, malu mas harus minta uang parkir ke orang orang begitu alasannya. Namun kini karena sudah terbiasa beliau sudah merasa bisa menjalani peran itu sebaik baiknya. 



Beberapa waktu kemudian tampak mulai tamu berdatangan, sambil nyambi menata motor dan mobil beliau pun berkisah banyak tentang kehidupan. Lha mase acara nopo kok ga masuk ke dalam? Saya sedang nungguin teman pak...jawabku saat itu. Menjelang pukul 10 sayapun masuk ke dalam warung makan itu untuk mengikuti acara bersama Diskominfo Kabupaten Sukoharjo yang mana merupakan acara yang rutin digelar bersama para admin group media sosial se Sukoharjo. Kebetulan hari itu saya dijawil salah satu kawan dan diajak untuk sama sama mendengarkan arahan dari Diskominfo Sukoharjo dengan nara sumber dari Polres Sukoharjo yang saat itu diwakili Bapak Endro. Acara yang diikuti oleh para admin media sosial tersebut berlangsung santai dan penuh kekeluargaan antara lain dari group Info Cegatan Sukoharjo, Sukoharjo Makmur, Ikatan Mancing Casting Sukoharjo, PPDS Paguyuban Peduli Desa Serut dan beberapa group media sosial lainnya.



Dalam arahan tersebut poin yang menjadi sumber bahasan mengenai cara antispasi dan pencegahan Hoax yang memang menjadi salah satu penyakit media sosial saat ini yang berujung pada tindakan kriminalitas dan berurusan dengan hukum negara. Dalam penjabarannya dijelaskan aneka macam dan contoh hoax yang kemudian berurusan dengan hukum negara. Oleh sebab itu para admin media sosial diharapkan bijak dan mengarahkan para anggotanya untuk mencegah Hoax yang berkembang dan mengantisipasinya sedini mungkin.



Di akhir acara diadakan sesi photo bersama dan juga santap siang bersama Diskominfo Kabupaten Sukoharjo yang langsung dipimpin oleh Bapak Suyamto ST. M.Kom selaku Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Sukoharjo tersebut.

Tuesday, 19 July 2022

Ngopi Bareng Gus Dur di Juron

 


Setelah hampir 2 minggu tidak bertemu Gus Dur akhirnya kembali ada kesempatan bertemu dan ngopi bareng dalam acara Pendak Pisan nenek mertua dari Gus Dur Plarung yang diselenggarakan di Badran Juron Nguter. Acara yang diisi dengan membaca Yasin dan Tahlil dimulai setelah bakda sholat Isya oleh warga masyarakat sekitar. Dalam acara tersebut tampaknya sebagai salah satu media untuk bertemu dan berkumpul dengan kawan kawan yang memang beberapa waktu terakhir sedang sibuk dengan urusan masing-masing. Rasa rindupun sedikit terobati dengan berkumpulnya kami semua di acara pendak pisan cintaah Mbah Ginem tersebut.



Dibuka dengan sambutan langsung Gus Dur yang kemudian disambung membacakan surat Yassin yang dipimpin oleh Ustad Rozak dari Plarung acara berlangsung khidmat. Pembacaan doa di akhir acara disampaikan Gus Dur sekaligus juga ucapan terima kasih atas kehadiran warga sekitar yang memberikan bantuan doa kepada mbah Ginem tersebut.



Ketika sedang rehat datang beberapa kawan lagi yang merapat dan kembali kami berdoa dipimpin oleh Bib Irfan dari Kepuh. Selepas acara pembacaan doa kami pun melanjutkan ngobrol santai dan menyantap sajian yang sudah tersedia dari tuan rumah. Acarapun berlanjut dengan ngopi dan ngobrol berbagai hal mulai dari hal agama, sejarah hingga keunikan keunikan dari para wali Alloh. Dalam obrolan tersebut Bib Irfan melontarkan pertanyaan mengapa makam makam para Wali selalu ramai oleh para peziarah yang mana disebabkan oleh kebaikan para wali Alloh semasa hidupnya dan kebaikan itulah yang menjadikan banyak peziarah untuk datang.

Lepas tengah malam sekitar pukul 1 dini hari kami pun selesai ngobrol dan berpamitan untuk kembali ke rumah masing masing. Sebuah pertemuan singkat namun sarat makna dan menambah persaudaraan diantara kami semua sekaligus menambah ilmu dan pengetahuan yang nantinya menjadi bekal untuk berkehidupan di masyarakat.

Wednesday, 6 July 2022

Tausiyah Midodareni Bersama Ustad Kelik Gunawan di Plarung Cabeyan Bendosari Sukoharjo

 




Selasa malam tanggal 05 Juli 2022 adalah momen bahagia bagi putri bapak Sadimin yang bernama Kristina karena akan melangsungkan ahad nikah dengan Dimas sang kekasih. Malam itu dalam tradisi Jawa merupakan malam midodareni dimana sejak sore hari calon mempelai wanita dipingit di kamarnya konon agar para bidadari turun dan menyempurnakan kecantikan sang calon pengantin wanita itu. Dalam acara midodareni ini kebetulan saya mendapatkan amanah dari Abah Gus Dur untuk mendampingi ustad Kelik Gunawan dari ponpes Darul Qur'an Al Aziz Siwal Baki yang akan hadir memberika tausiyah malam itu. Tentu ini sebuah kehormatan sendiri sekaligus untuk belajar kepada beliau cara menampilkan dan membawakan tausiyah di malam sakral midodareni yang umum dilakukan di masyarakat Jawa. Pukul 08 malam para tamu undangan dari masyarakat sekitar hadir termasuk bapak kepala desa Cabeyan yang hadir bersama sang istri malam itu. Acara malam itu dibawakan oleh Abah Gus Dur sebagai pembawa acara dan dimulai dengan pambagyo harjo oleh bapak mantan Lurah sepuh dan dilanjutkan acara nebus kembar mayang.



Saat menunggu kehadiran ustad Kelik Gunawan saya sebagai penulis blog ini ditemani oleh mas Didik warga dusun Badran Plarung dan sambil menemani, mas Didik minat ijin kepada saya untuk memijit bagian tangan agar tidak pegel pegel katanya. Setiap harinya mas Didik ini selain bekerja sebagai juru parkir di pasar Plarung Cabeyan juga menerima panggilan pijat capek atau pegal pegal. Ternyata pijatan mas Didikpun terasa mantap sambil bercerita bahwa sebelumnya hidup di Surabaya dan belajar memijat disana sejak tahun 1991. Sudah lebih dari 30 tahun mas Didik ini menggeluti profesi sebagai tukang pijat panggilan. Dan sudah memilik banyak pelanggan antara lain dari desa Cabeyan, desa Juron, desa Puhgogor, desa Paseban dan sekitarnya.



Menjelang pukul 9 malam datanglah mobil warna putih tak lain adalah ustad Kelik Gunawan dan kami sambut beliau untuk diantarkan masuk ke acara pasamuan Midodareni yang saat sudah dimulai. Setelah berjabat tangan saya dan abah Gus Dur mengawal beliau dan bersalaman dengan para tamu undangan yang telah hadir menunggu. Kehadiran ustad Kelik Gunawan langsung dipersilahkan mengisi tausiyah yang kali ini membawakan tema 4 hal yang wajib dilakukan seorang suami kepada sang istri antara lain mengayomi, menyayangi dan seterusnya. Pembawaan beliau yang lucu dan kocak dalam mengisi tausiyah selalu membuat para hadirinpun tertawa. Interaksi antara ustad Kelik Gunawan dan tamu pun berlangsung interaktif dengan sambutan yang bersahutan. Saya pribadipun sempat terpingkal pingkal karena lucunya tausiyah yang beliau bawakan itu.



Setelah kurang lebih 1 jam tausiyah pun ditutup dengan doa bersama untuk yang punya hajat dan khususnya pengantin berdua dipimpin langsung oleh ustad Kelik Gunawan. Selepas acara tausiyah sambil rehat sejenak kamipun menikmati makan bersama dengan menu sajian khas Midodareni yaitu Becek menu olahan daging sapi mirip rendang dan gulai ini kami santap bersama sama para tamu yang hadir malam itu. Tepat pukul 10 malam acarapun resmi selesai dan sang ustad memohon diri untuk berpamitan. Sungguh sebuah pembelajaran baru dalam melihat performa seorang ustad kondang Kelik Gunawan ini. Khalid

Saturday, 2 July 2022

2 Hari Bersama Gus Dur Plarung

Di awal bulan Juli ini merupakan awal bulan yang sungguh berbeda dan menyenangkan bagi saya pribadi. Diawal bulan yang jatuh pada hari Jum'at 1 Juli 2022 ini saya berkesempatan sholat Jum'at bersama Abah Gus Dur Plarung di masjid At Thaysir Paseban. Selepas jum'atan saya dan Abah Gus Dur Plarung berkesempatan silaturahmi ke ndalem pak kyai Qosim yang berjarak hanya beberapa langkah dari masjid untuk sekedar ngopi. Lucunya kedua beliau ini ternyata saling tukar jadwal Khatib, Abah Gus Dur dari Plarung khatib di Paseban dan pak kyai Qosim dari Paseban menjadi khatib di Plarung. Unik pertemanan keduanya ini.
Setelah ngobrol baik mengenai masjid, jamaah dan juga majelis yang sama sama diikuti saya dan Abah Gus Dur berpamitan pulang,dan malam harinya berencana bertemu lagi di acara peringatan 1 tahun wafatnya ayah dari Gus Dur. Dalam acara tersebut ternyata pak kyai Qosim ijin namun hadir pak Teguh Modin Ngrombot juga pak kyai Zainuddin Ketro serta Mbah Filla seorang terapis yang sekaligus salah satu sahabat kami ikut dalam acara pembacaan Yasin dan Tahlil di Plarung malam itu.
Malam berikutnya tanggal 2 Juli 2022 akhirnya kami berjumpa kembali di acara rutinan Munajat Ratib Al Haddad yang kali ini dilaksanakan di rumah mas Sartono - mbak Nur di dusun Sambirejo Celep Nguter. Acara rutinan yang digagas oleh Abah Gus Dur ini sudah beberapa kali dilaksanakan dan pertama kalinya dilakukan sebelum bulan Ramadhan 2022 kemarin. Tujuan rutinan Munajat Ratib Al Haddad ini adalah untuk membersihkan hati, menjaga ketentraman diri pribadi khususnya juga wilayah di sekitarnya dalam hal ini dusun Sambirejo.
 Alhamdulillah masyarakat sekitar pun merespon positif kegiatan ini dan berharap rutinan ini pun bisa Istiqomah di dusun Sambirejo Celep Nguter. Setidaknya kini ada 5 keluarga secara rutin bergabung dalam Munajah Ratib Al Haddad di dusun Sambirejo Celep Nguter ini.
Jika Yasin Tahlil fadilahnya untuk orang yang sudah meninggal maka Ratib Al Haddad ini fadilahnya lebih khusus kepada orang orang yang masih hidup dan barang siapa Istiqomah mengamalkan Ratib Al Haddad ini Insha Alloh diri pribadi beserta keluarga di dalamnya akan terlindungi dari segala marabahaya yang mengancam serta melancarkan rejeki yang didapatkan. Allohu Akbar.
Alhamdulillah sejak mengamalkan Munajah Ratib Al Haddad inipun manfaat yang dirasakan bagi masyarakat di Sambirejo ini sudah diakui oleh para pengamal rutinan ini. Semua adalah cara untuk berikhtiar dan berdoa kepada Gusti Alloh, insha Alloh dengan penuh keyakinan memohon ridho Nya hajat Dunia kita terkabulkan lewat Munajah Ratib Al Haddad ini. Allohuma amin. Khalid

Thursday, 30 June 2022

Bersih Dusun & Haul Akbar Kyai Karto Menggolo dusun Dengkeng desa Bakalan kec Jumapolo Karanganyar ke 47 bersama Habib Abdurrahman Al Athos

Kamis 30 Juni 2022 warga dusun Dengkeng desa Bakalan kec Jumapolo Karanganyar terlihat sibuk mempersiapkan acara Pengajian Akbar dalam rangka Bersih Dusun dan Haul Mbah Kyai Karto Menggolo ke 47 yang mana beliau ini adalah tokoh masyarakat yang berhasil membuat saluran irigasi membendung sungai hanya dengan tongkat dan sabit. Dalam Haul ini selain di hadiri para tokoh masyarakat dan warga sekitar juga turut hadir Habib Abdurrahman Al Athos, Habib Irfandi bib Yahya, Ustad Basyid dan beberapa tokoh agama dari Sukoharjo dan Karanganyar.

Acara yang diagendakan setahun sekali ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa Mbah Kyai Karto Menggolo sebagaimana diungkapkan oleh pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro yang juga merupakan penggerak bidang keagamaan di wilayah Dengkeng ini.
Acara dimulai selepas sholat magrib berjamaah dibuka dengan kondangan/kenduri oleh pemuka adat setempat dilanjutkan pembagian nasi kondangan dan juga makan sore bersama warga masyarakat dan jamaah masjid Al Huda Dengkeng. Sembari ngobrol dan silaturahmi saya sempat mendengarkan kisah perjuangan Mbah Kartono yang merupakan warga tertua sekaligus generasi ke 2 di dusun Dengkeng ini.
 Beliau berkisah tentang masa kecil beliau saat berjuang melawan penjajah di waktu itu. Hal ini juga yang diceritakan oleh Mbah Sadiyono mengenai 7 orang yang membantu Mbah Kyai Karto Menggolo dalam mendirikan perkampungan Dengkeng ini. Cerita beliau berdua seolah membawa kenangan kembali ke masa lalu menelusuri jejak sejarah awal mula berdirinya dusun Dengkeng.
Selepas sholat Isya' berjamaah, para warga mulai hadir untuk mengikuti acara utama yaitu Pengajian Akbar bersama Habib Abdurrahman Al Athos dimeriahkan oleh Ustad Basyid juga Habib Irfandi bin Yahya salah satu murid Maulana Habib Lutfi Pekalongan.
Di iringi tim Hadrah Al Widad Habib Abdurrahman Al Athos memimpin acara sholawatan bersama para jamaah yang hadir sekitar hampir 600 orang tersebut. Beberapa tokoh masyarakat dan agama sekitar juga hadir memeriahkan suasana malam itu. Para jamaah larut dalam keceriaan sehingga membuat Habib Abdurrahman Al Athos bertambah semangat melantunkan puji pujian lewat sholawatan. Lantunan syair Turi Putih, Tibbil Qulub, dan sebagainya meluncur dengan iringn Hadrah Al Widad.
Malam seolah menyambut dan menerima kiriman doa yang dipanjatkan bersama warga Dengkeng tersebut. Suasana semakin semarak ketika ustad Basyid yang tak lain mantan personil group musik humor Teamlo membawakan tausiyah dengan candaan segarnya. Diujung acara pembacaan doa terasa khidmat oleh Habib Irfandi bin Yahya.

Tuesday, 28 June 2022

Kajian Rutin Malam Rabu Legi Majelis Ahlul Widad bersama Habib Abdurrahman Al Athos

Malam itu suasana terlihat sibuk di pendopo majelis Ahlul Widad di dusun Gempol Mertan Bendosari tepatnya di pinggir Utara Waduk Mulur yaitu bangunan majelis milik Habib Abdurrahman Al Athos . Judul yang terpampang pada backdrobe yang terpasang bertuliskan Kajian Rutin Malam Rabu Legi Majelis Ahlul Widad. Beberapa jamaah mulai hari saat itu ketika waktu menunjukkan pukul 19:30 WIB. Terlihat beberapa muda mudi dari IPNU wilayah Bendosari, juga tim Hadrah Ahlul Widad sudah mulai pemanasan menabuh rebana diikuti para jamaah yang mulai merapat hadir dan terlihat sekitar 200 jamaah saat dimulai acara.

Dari tamu yang hadir terlihat beberapa tokoh keagamaan seperti pak Joko dari Cantelan Mulur, pak kyai Ghufron, pak kyai Zainuddin, pak ustadz Jazuli, Gus Dur Plarung dan beberapa lainnya.
Di awal acara dibuka dengan pembacaan Ratib Al Athos karena memang Habib Abdurrahman dari fam Al Athos dimana Ratib Al Athos ini disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman Al Athos yang merupakan guru dari Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al Haddad.
Setelah pembacaan Ratib Al Athos selesai disambung dengan sholawatan dan pembacaan Simtudduror karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsy. 
Beberapa rombongan jamaah yang hadir antara lain dari Toriyo, Gentan, Banaran Nguter, Sambirejo Celep, Juron, Cabeyan dan wilayah lain di kecamatan Bendosari ini. Di sela sela acara sholawatan yang dipimpin langsung oleh Habib Abdurrahman Al Athos diselingi pembacaan tausiyah dan tawasulan oleh ustad Jazuli Al Banjary yang merupakan murid langsung dari Habib Abdurrahman Al Athos ini. Beliau menyampaikan manfaat yang terkandung dalam bacaan sholawat dan Fadilah fadilahnya dalam kehidupan baik di dunia maupun nantinya di akherat kelak saat Yaumul Qiyamah.
Setelah selesai tausiyah kurang lebih selama 30 menit itu dilanjutkan dengan sholawatan lagi dan pembacaan doa yang berturut turut mulai dari kyai Ghufron, Gus Dur Plarung, Habib Irfandi dan terakhir ditutup doa oleh Habib Abdurrahman Al Athos.
Malam itu seolah merupakan jawaban bagi saya pribadi sebagai penulis yang ingin menyimak langsung pembacaan Ratib Al Athos yang sudah diijazahkan langsung dari Habib Abdurrahman Al Athos namun belum sempat mendengarkan dan mempelajari secara detail Alhamdulillah malam itu jawaban pun turun dan bisa langsung menyimak pembacaan Ratib Al Athos ini. Khalid