Sunday 19 May 2019

Riwayat KH Abdul Jalil (KH Muh. Marwan bin KH Muh. Soleh) Bani Abdul Jalil


Setelah dalam postingan sebelumnya mengenai garis silsilah Raden Ayu Ahadiyah selanjutnya pada keturunannya terdapat Nyai Abdul Jalil Geritan Klaten (atau dengan nama lain Tsuwaibah) yang dipersunting oleh KH Abdul Jalil (Muh Marwan) yang pada seterusnya menurunkan Bani Abdul Jalil. Siapakah tokoh KH Abdul Jalil ini? Berikut kami ulas sesuai dengan informasi yang terangkum dalam Riwayat KH Abdul Jalil (Bani Abdul Jalil).
KH Abdul Jalil dilahirkan di dukuh Pengkol- Klaten pada Kamis Pon tahun 1823 dengan nama kecil Muh. Marwan. Beliau ini adalah putra dari KH Muh. Soleh dan masih ada garis keturunan dari Ibrahim Asmoro. KH Abdul Jalil juga merupakan murid dari Kyai Muh Zaid yang tak lain pada selanjutnya juga menjadi mertuanya karena mempersunting putri Kyai Zaid yang bernama Tsuwaibah. KH Abdul Jalil menikah 2 kali yang pertama dengan putri dari Kyai M. Yusuf Jatisalam dan berputra 1 namun pernikahan ini hanya berusia 3 tahun karena istri dan anaknya kemudian meninggal dunia. 2 tahun kemudian KH Abdul Jalil menikah lagi dengan putri guru ngajinya yaitu Nyai Tsuwaibah binti Kyai Muh Zaid. Pada pernikahan ini dikaruniai 9 orang anak.
Saudara dari KH Abdul Jalil adalah KH Marzuqi (Naib Delanggu), Nyai Abdul 'Alim (Pengkol Ngaran Klaten), Nyai Abdul Jalal (Ngaran Klaten), Nyai Imam Muhtar (Sorowaden Klaten) dan Nyai Jatinem Imam Suraji (Sugihan Sukoharjo). KH Abdul Jalil bekerja dan mencari nafkah dengan bertani dan menjadi pegawai dengan pekerjaan Naib  di Ketandan Klaten dan pensiun saat berusia 102 tahun. Selanjutnya KH Abdul Jalil menjadi Lurah Bekel Kabudidayan dan bertani hingga akhir hayatnya.

Photo Bani Abdul Jalil dari Mulur Sukoharjo

Sedangkan Nyai Abdul Jalil yang merupakan putri dari memiliki 9 orang saudara yaitu:

  1. Kyai Saerozi melaksanakan ibadah Haji kemudian tinggal dan menetap disana sebagai pengajar hingga akhir hayatnya.
  2. Nyai M Tohir merupakan istri dari KH M. Tohir guru Ponpes Tempursari Klaten
  3. Kyai H Fadlili (Kyai Khatib Arum) merupakan guru Ponpes di Jenengan Solo dan guru Madrasah Mamba'ul Ulum Solo. Terakhir menjadi khatib di Masjid Agung Solo hingga akhir hayatnya dan disebut sebagai Kyai Khatib Arum. Beliau merupakan kakak ipar dari KH Ahmad Dahlan sang Pencerah dan pendiri ormas Muhammadiyah.
  4. Kyai Haji Muh Idris merupakan guru besar di Ponpes Jamsaren Solo yang kini makamnya berada di Pracinoloyo Makamhaji bersebelahan (baratnya) dari makam Mbah Kyai Siraj Solo (karena masih ada keterkaitan nasab)
  5. Kyai Nawawi tinggal di Mojosongo Boyolali hingga akhir hayatnya dan tidak memiliki keturunan.
  6. Nyai Abdul Fatah Gajahan Solo merupakan istri dari Kyai Abdul Fatah ulama Hafidz Qur'an di Gumuk Solo.
  7. Kyai H Irsjam yang merupukan guru Madrasah Mamba'ul Ulum solo dan juga menjadi salah satu Khatib di Masjid Agung Solo dengan nama tua Kyai Reksodipuro.
  8. Nyai Abdul Qadir merupakan istri dari Kyai Abdul Qadir penghulu Landrad di Klaten kala itu.
  9. Nyai Abdullah Ichsan merupakan istri Kyai Abd. Ichsan naib qadli di Mojosongo Boyolali.
Dari pernikahan antara KH Abdul Jalil dengan Nyai Abdul Jalil Geritan ini memiliki 8 orang anak yaitu:
  1. Kyai Muh Bakri Soleh Dirjosantosa yang menjadi naib di Bendosari Sukoharjo. Beliau ini meninggal karena disiksa oleh Belanda pada masa perang kemerdekaan karena dianggap membantu perjuangan kemerdekaan Indonesia. Beliau akhirnya meninggal dan di makamkan di Mulur Bendosari Sukoharjo. Makam beliau saat ini ada di TPU RA Serang Mulur 
  2. Nyai H Ahmad (Rohmah) Drana 
  3. Nyai Ilhar (Umi) Geritan Klaten
  4. Nyai Sahrowardi (Kuning Rosinah) Wedi Klaten
  5. Nyai Abu Hasan (Ireng Rosidah) Pajang
  6. Nyai Abdulhamid (Rosiyem) Soka
  7. Nyai Bodri (Musngidah) Nogosari
  8. Kyai Muqorrob Wonogiri
Mengenai Nyai Abdul Jalil Geritan beliau adalah salah satu keturunan Puro Mangkunegaran dari RA Samsiyah alias cucu dari RA Ahadiyah dari pernikahannya dengan KlatenKyai Imam Rozi Tempursari . Dan beliaupun mempunyai gelar yaitu Raden Ayu Tsuwaibah S.A Abdul Jalil yang terdapat dalam Piagam Sentono Mangkunegaran.
Keturunan KH Abdul Jalil ini setia tahun berkumpul untuk bersilaturahmi satu sama lainnya dan membentuk Bani Abdul Jalil yang berpusat di Klaten. Acara pertemuan rutin digelar setiap tahun pada saat Lebaran Idul Fitri untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan di lingkungan keluarga keturunan KH Abdul Jalil ini.
Tulisan ini bersumber pada buku Sekilas Pandang Biografi K.H. Abdul Jalil bin KH. Muh Soleh yang diterbitkan oleh Sekretariat Keluarga Besar Bani Abdul Jalil Klaten
Jika ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan kami di blog ini kami mohon maaf dan mohon berkenan memberikan koreksi pada kolom komentar untuk nantinya kami perbaiki dan kami sempurnakan. Terima kasih.

7 comments:

  1. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  2. kalo yang tertulis diatas beliau adalah mantu dari kyai Zaid dan ditunjuk untuk meneruskan ponpes Tempursari Klaten...asalnya dari Banyumas
    Nyai M Tohir merupakan istri dari KH M. Tohir guru Ponpes Tempursari Klaten

    ReplyDelete
  3. Mbah putri saya bernama umi maesarah binti M.irsyad..boleh tahu keturunan dari buyut M.Dawut kah???

    ReplyDelete
  4. ada di bagian lain blog ini

    ReplyDelete
  5. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  6. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  7. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete