Saturday, 25 January 2020

Kyai Sayyid Iman Penyebar Islam di Timur Sukoharjo

Goa Mertan tempat Kyai Sayyid Iman berlindung dari kejaran VOC Belanda

Kyai Sayyid Iman atau dikenal masyarakat sekitar makam beliau sebagai Mbah Sayidiman adalah seorang ulama keraton Surakarta semasa Sinuhun Paku Buwono VI yang diperbantukan kepada RA Serang untuk menemani selepas RA Serang datang ke Keraton Surakarta pada saat pasca tertangkapnya Pangeran Diponegoro. Konon tongkat komando Pangeran Diponegoro diserahkan kepada RA Serang ini hingga akhirnya meminta perlindungan kepada PB VI namun karena situasi keraton saat itu yang sudah dikuasai oleh VOC Belanda sehingga Sinuhun tidak mampu berbuat banyak dan hanya memberikan pesan carilah tempat yang aman dan nantinya akan diberikan sebagai tanah perdikan dan diberikan pengawal yaitu Kyai Sayyid Iman.
Namun karena situasi yang genting pada akhirnya rombongan inipun terpecah sebab Kyai Sayyid Iman diketahui membantu RA Serang akhirnya bersembunyi di Goa Mertan. Setelah situasi aman dan kndusif akhirnya beliau menetap dan tinggal di Bumi Mertani kemudian seiring berjalannya waktu terjadi perpindahan kediaman dan sampailah di tempat yang kemudian dinamakan Mulur dari kalimat Mugi mugi sedulur (menjadi kerabat) dan terbuktilah bahwa kemudian anak turunnya menjadi sebuah keluarga besar di daerah Mulur dengan pernikahan silang dengan beberapa keturunan dari laskar Diponegoro yang tersisa antara lain dari keturunan Kyai Dawud Jatisalam.
Dalam kehidupan kesehariannya Kyai Sayyid Iman sebagai pendakwah ajaran agama Islam sesuai dengan gelar Sayyid yaitu dzuriyah dari Rasulullah Muhammad SAW dan hingga kini terus berlanjut kepada para dzuriyahnya yang memang lebih condong dalam mendalami agama Islam walaupun tidak secara formal.
Doa Kyai Sayyid Iman menjadikan desa Mulur sangat tentram dalam suasana kekeluargaan dan sangat jarang terjadi gesekan dalam kehidupan keseharian walaupun terdiri dari beberbagi golongan bahkan dalam keyakinan. Doa inilah yang membuat warga damai dan tentram hingga saat ini. Karomah yang dimiliki sang Kyai pun sudah tidak diragukan lagi, sehingga banyak peziarah yang datang ke makam beliau dari berbagai daerah. Sebagai pengingat disarankan jika berdoa mintalah kepada Gusti Alloh lantaran wasilah beliau karena hanya dari Gusti Allohlah segala rahmat dan hidayah datang seperti apa yang kyai Sayyid Iman ajarkan kepada masyarakat di kala beliau masih hidup. Bagi yang melanggar bukan kebahagiaan namun justru azablah yang akan menimpa sebab kedekatan beliau dengan Sang Khaliknya tidak diragukan lagi.
Kisah tentang Kyai Sayyid Iman (mbah Saidiman) lekat dengan masyarakat di sekitar Waduk Mulur bahkan ada beberapa yang meyakini beliau adalah Waliyullah sehingga makamnya selalu ramai dikunjungi oleh para pendatang dari berbagai daerah. Kisah Perang Diponegoro adalah titik dimana beliau harus meninggalkan keraton untuk berjuang dan berdakwah di masyarakat. 
Sebagai generasi muda patut kita contoh perjuangan dakwah beliau dan sangatlah pantas sebagai warga Mulur jika menjuluki Kyai Sayyid Iman alias Mbah Sayidiman sebagai Legend Heronya wilayah Mulur.

No comments:

Post a Comment