Saturday, 30 January 2016

Pendakian Gunung Lawu

Selain kopdar hobi lainnya adalah mendaki gunung,salah satunya adalah Gunung Lawu di Kabupaten Karangnyar. Beberapa kali saya sudah mencapai puncak gunung ini yaitu di Hargo Dumilah. Sekali mendaki gunung menjadikan kita ketagihan. Pertama kalinya saya mendaki Gunung Lawu adalah saat masih kuliah di salah satu kampus swasta di kota Solo. Bersama rekan-rekan kos yang berjumlah kurang lebih 8 orang kami berangkat dengan naik motor berboncengan. Kami berangkat bersama selepas Dhuhur dan sampai di basecamp Cemoro Sewu Magetan sekitar pukul 5 sore. Setelah beristirahat sejenak selepas magrib kami mulai menapaki jalur pendakian setapak demi setapak. Bagi pemula (saat itu) ini adalah perjalanan pendakian pertama yang menguji fisik dan mental saya. Dengan menahan hawa dingin pegunungan dan sedikit ngeri-ngeri sedap berjalan di gelapnya malam saya coba tapaki pos demi pos. Sejenak berhenti dan mengambil nafas jika sudah agak kepayahan. Akhirnya pada tengah malam sampailah kami di pos terakhir tepat dibawah puncak Hargo Dumilah. Setelah berberes dan mendirikan tenda kami pun terlelap dalam tidur hingga pagi hari. Pagi menjelang dan kami pun menapaki tanjakan terakhir menuju puncak Hargo Dumilah dan saat itulah pengalaman pertama mendaki Puncak Gunung Lawu.
Suasana yang berbeda dari kehidupan kita sehari-hari yang jauh di dalam hutan akan memberikan arti betapa kecilnya kita di dunia ini dibandingkan oleh ciptaan Nya.

Baca juga mengenai Pendakian Gunung Slamet di Purbalingga
Artikel lainMenjelajah Pegunungan Seribu
Berikut adalah beberapa photo yang sempat saya abadikan bersama teman-teman ketika melakukan perjalanan di Gunung lawu.
Refreshing di Gunung Lawu

Cemoro Sewu Magetan pintu masuk pendakian Lawu

Jalur nanjak

Mampir ke Telaga Sarangan

Puncak Lawu Argo Dumilah

Pendakian Pertama Gunung Lawu

Kopdar mig33 Bekasi

Saya dan CEO mig33 Steven Goh


Kopdar mig33 tahun 2011 di Bekasi Square yang dihadiri oleh CEO mig33 yaitu Steven Goh alias crazygrape berlangsung meriah dengan panggung hiburan dan kompetisi galatama Battle Kicker dari Battle World.
Acara ini juga merupakan ajang pembuktian bahwa penggemar mig33 saat itu sangat banyak dan terjalin solid. Tidak hanya dari pulau Jawa saja teta[i juga dari Kalimantan dan Sumatera hadir pada saat itu.
Battle Kicker








Friday, 29 January 2016

Pendakian Gunung Slamet di Purbalingga

Photo kenangan seusai pendadaran skripsi jaman kuliah dahulu. Gunung Slamet tertinggi ke 2 di Pulau Jawa. Saat itu setelah acara pendadaran skripsi sudah selesai dan sudah dinyatakan lulus saya berencana melakukan acara perpisahan bersama kawan kos yang memang kebetulan satu hobi yaitu mendaki gunung. Ada beberapa teman yang memang ikut kegiatan Mapala di kampus kami sehingga saya pribadi lebih nyaman dan berani untuk menempuh perjalanan ke luar wilayah dimana sehari-hari memang jarang keluar wilayah kota Solo. Pendakian Gunung Slamet di Purbalingga ini adalah pendakian ke 4 dari beberapa gunung yang sebelumnya saya naiki seperti Gunung Lawu, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi yang masih sekitaran kota Solo.
Merah Putih di puncak Gunung Slamet
Perjalanan kami mulai dari stasiun Purwosari Solo dengan jumlah anggota 6 orang. Terdiri dari 4 anak Mapala dan 2 pendaki lepas termasuk saya. Dari Purwosari Solo kami naik Kereta Bengawan yang berangkat jam 5 sore kala itu. Mengambil posisi gerbong paling belakang. Dengan modal salam tempel kala itu (karena ngirit ga beli karcis) kami pun berangkat. Selama perjalanan kami selalu gojekan alias bercanda. Kala itu momennya sedikit was was juga karena Gunung Merapi sedang masa aktif. Sekitar 6 jam perjalanan kereta tepat jam 12 malam kami tiba di stasiun Purwokerto. Sedikit perut keroncongan mencoba cari warung nasi dan kami pun sempat nyobain tempe mendoan yang masih hangat baru saja keluar dari penggorengan. Setelah makan kamipun beristirahat dan tidur di mushola stasiun. Yang bikin kaget adalah ketika pagi kami dibangunkan oleh teriakan orang gila yang memang ada di sekitaran stasiun tersebut, Sontak kami kaget dan akhirnya tertawa setelah tahu apa yang terjadi.
Setelah cuci muka dan berberes kami sepakat mencari mobil sewa untuk membawa kami ke basecamp pendakian di Blambangan Purbalingga. Perjalanan ditempuh kurang lebih 1 jam dari stasiun. Tiba di basecamp kami mempersiapkan diri dengan pemanasan dan langsung menuju ke jalur pendakian karena target kami ketika petang sudah sampai di pos terakhir pendakian Gunung Slamet tersebut. Selama perjalanan menyusuri jalur pendakian kami isi dengan bercanda tawa bersama teman teman kami tersebut antara lain Eko,Gendon, Gedeg, Beru, Itok, Cepete dan Chamim.
Tepat menjelang magrib akhirnya kami sampai di pos terakhir. Disini memang jadi pos andalan para pendaki Gunung Slamet karena pada titik ini masih terdapat mata air sehingga sangat pas untuk mendirikan tenda dan ngecamp untuk bermalam sebelum melakukan pendakian terakhir ke puncak Gunung Slamet.

Jaman Semongko Berdaun Sirih

Setelah tidur semalam pagi harinya kami gas lagi menuju ke Puncak Gunung Slamet. Saat melewati pos terakhir mata ini tertuju pada sebuah batu marmer dengan sebuah nama seorang pendaki yang mungkin meninggal di tempat tersebut. Sempat saya panjatkan doa agar arwahnya tenang disana. Kemudian bergegas menuju ke puncak karena tinggal beberapa ratus meter lagi. Dan akhirnya dengan selamat kami ber 6 pun tiba di Puncak Tertinggi Ke 2 di Jawa itu. Sebuah kepuasan yang tiada terkira khususnya bagi saya yang baru sekali ini menapaki Puncak Gunung Slamet. 
Setelah melakukan acara photo-photo dengan kamera saku (kala itu hp belum pake kamera) akhirnya kami semua berbenah untuk perjalanan turun dan pulang. Dalam perjalanan turun menuju basecamp di Blambangan kami tempuh dengan 7 jam dari atas Puncak Gunung Slamet. Demi mengejar kereta pulang ke Solo kami pun bergegas dan setengah berlari. Setelah sampai di basecamp salah seorang teman kami pun bercerita yang membuat semua terdiam yaitu bahwa dia semalam ketemu cewek sewaktu terbangun di tempat kami mendirikan tenda. Ya memang selama perjalanan kemarin teman kami yang satu ini agak bocor dalam berbicara sehingga mungkin dikuti oleh yang nunggu gunung. Sebuah pelajaran buat saya pribadi agar lebih menjaga ucapan ketika di alam liar dan bebas seprti di Gunung Slamet ini.
Akhirnya kamipun berkemas pulang dengan naik mobil salah satu warga dengan menyewanya. Karena sedikit kecapekan akhirnya sayapu jackpot di mobil. Ya sedikit kepayahan dengan perjalanan tadi. Sampai di stasiun saya sempat bertemu dengan salah satu teman yang memang berdomisili di Purwokerto. Sebenarnya cewek tersebut adalah kenalan teman saya namun entah kenapa malah saya diajakin ketemu. Ya karena memang selama ini kami hanya sms an ya okelah kalo ketemu toh sebagai teman ga ada salahnya. Mungkin saat inipun si cewek tersebut sudah berkeluarga juga. Saya sendiripun sudah sedikit lupa kalo ga nulis cerita ini membongkar kembali memori yang menumpuk di kepala saya ini.
Salah satu kejadian yang menggelikan namun juga bikin malu adalah ketika niat kita cuma nebeng alias cari gratisan modal nekad naik kereta api tersebut namun ketahuan oleh sang kondektur yang meminta karcis. Dengan terbata-bata ngaku sebagai salah satu mahasiswa di Jogja. Ya pokoknya sedikit tipu-tipu agar ga disuruh bayar denda banyak. Itulah sekelumit cerita perjalanan ke Puncak Gunung Slamet di Purbalingga yang memberikan kenangan tersendiri bagi saya pribadi bersama kawan-kawan yang saat ini sudah berpencar terpisah jarak dan waktu. Bagaimanapun kita pernah bersama-sama kawan. Semoga tulisan Pendakian Gunung Slamet di Purbalingga ini bisa memberikan cerita kepada para pembaca sekalian dan terima kasih sudah membaca kisah ini.


Serasa di atap dunia



Team kos Jhony Walker

Citizen6 SCTV-mig33 Jogja 26 Maret 2011

Salah satu event yang pernah saya ikuti lewat mig33 adalah Citizen6 SCTV di Carnaval SCTV Jogja pada tanggal 26 Maret 2011 bersama teman-teman mig33.
Hadiah Bag Goodies dari mig33 dan SCTV

Photo bareng Udin sedunia dan Irfan Hakim

Photo bareng band Lyla

Photo bareng band Hijau Daun

Belajar jadi pembawa berita Liputan 6 SCTV

Thursday, 28 January 2016

Kopdar mig33 Solo Comunnity di Janti Klaten

Nyebur di kolam Janti

Kopdar lokal wilayah Solo dan sekitarnya juga diadakan yaitu di pemancingan Janti Klaten yang diikuti room Solo Kita dan room Solo Baru serta beberapa teman lain. Berikut adalah photo-photo yang sempat saya abadikan.
Baca juga Kopdar mig33 kicker Battle World







Kopdar mig33 di Surabaya

Masih tahun 2010 juga diadakan Kopdar mig33 di Surabaya..berikut photo-photonya


kaos bertanda tandan Craygrape CEO mig33 seharga 1 juta rupiah

Acara yang berlangsung dihadiri para admin mig33 saat itu serta ada lelang kaos bertuliskan tanda tangan para admin yang dilelang untuk donasi amal. ada kaos bertanda tangan dari Steven Goh (CEO mig33) yang terjual seharga 1 juta rupiah.

Kopdar mig33 Battle World Salatiga

Kopdar Bewe (Battle World) pertama di Salatiga yang terjadi tahun 2010 dimana juga ada kontes kicker. Saat itu adalah masa jaya sebuah aplikasi chat lewat hp dengan basis sistem Java dimana pada masa tersebut hp merk Nokia lah yang banyak digunakan. Selain sebagai ajang untuk menambah pertemanan mig33 juga bisa digunakan sebagai salah satu game dimana dengan bantuan aplikasi lewat laptop yang dirancang sedemikian rupa menghasilkan sebuah aplikasi kicker yang hampir mirip dengan sebuah pertandingan tinju. Saat itu belum banyak aplikasi lainnya sehingga mig33 menjadi jaya dan menjadi satu-satunya ajang untuk bertemunya member seperti saat Kopdar mig33 Battle World di Salatiga ini.
Pertemanan yang terjalin saat itu pun masih awet hingga tahun 2018 ini (saya editing tulisan ini) dan masih banyak ex anggota mig33 kala itu yang masih awet dan saling sapa walaupun bukan lagi di mig33 (terakhir berganti menjadi mig.me) dan masih kirim kabar melalui facebook. Ada beberapa nama yang hingga detik ini masih saya kenal antara lain Kecuth, Mbah Rad (Radixal), Deddy, Cepiring (kliwon), Widi Bejat, Diper, Angga Dukun dll.
Saat ini mungkin sudah tidak besama dalam dunia chating tetatpi rasa kebersamaan masih lekat dan akan selalu ada walaupun jarak dan waktu yang berbeda karena masa mig33 adalah masa dimana banyak kenangan perjalanan yang saya pribadi alami bersama mereka. Semoga suatau saat bisa kembali berkumpul dan bercanda tawa seperti saat dahulu. Berikut beberapa momen yang terekam dan masih saya simpan supaya tidak pernah terlupa bahwa kita pernah bersama.kakek13

Penulis dan admin BW

dedengkot mig33

suasana battle kicker

Kopi darat dunia maya khususnya mig33 (saat ini sudah berubah jadi migme) dihadiri beberapa rekan dari luar Pulau Jawa antara lain Sumatera dan Kalimantan,jelas ini adalah kopdar skala Nasional dan hanya dihadiri oleh master-master aplikasi kicker dari Jogja,Semarang,Solo,Jakarta dan lainnya.
kicker dari Kalimantan