Thursday, 30 June 2022

Bersih Dusun & Haul Akbar Kyai Karto Menggolo dusun Dengkeng desa Bakalan kec Jumapolo Karanganyar ke 47 bersama Habib Abdurrahman Al Athos

Kamis 30 Juni 2022 warga dusun Dengkeng desa Bakalan kec Jumapolo Karanganyar terlihat sibuk mempersiapkan acara Pengajian Akbar dalam rangka Bersih Dusun dan Haul Mbah Kyai Karto Menggolo ke 47 yang mana beliau ini adalah tokoh masyarakat yang berhasil membuat saluran irigasi membendung sungai hanya dengan tongkat dan sabit. Dalam Haul ini selain di hadiri para tokoh masyarakat dan warga sekitar juga turut hadir Habib Abdurrahman Al Athos, Habib Irfandi bib Yahya, Ustad Basyid dan beberapa tokoh agama dari Sukoharjo dan Karanganyar.

Acara yang diagendakan setahun sekali ini sebagai bentuk penghormatan atas jasa Mbah Kyai Karto Menggolo sebagaimana diungkapkan oleh pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro yang juga merupakan penggerak bidang keagamaan di wilayah Dengkeng ini.
Acara dimulai selepas sholat magrib berjamaah dibuka dengan kondangan/kenduri oleh pemuka adat setempat dilanjutkan pembagian nasi kondangan dan juga makan sore bersama warga masyarakat dan jamaah masjid Al Huda Dengkeng. Sembari ngobrol dan silaturahmi saya sempat mendengarkan kisah perjuangan Mbah Kartono yang merupakan warga tertua sekaligus generasi ke 2 di dusun Dengkeng ini.
 Beliau berkisah tentang masa kecil beliau saat berjuang melawan penjajah di waktu itu. Hal ini juga yang diceritakan oleh Mbah Sadiyono mengenai 7 orang yang membantu Mbah Kyai Karto Menggolo dalam mendirikan perkampungan Dengkeng ini. Cerita beliau berdua seolah membawa kenangan kembali ke masa lalu menelusuri jejak sejarah awal mula berdirinya dusun Dengkeng.
Selepas sholat Isya' berjamaah, para warga mulai hadir untuk mengikuti acara utama yaitu Pengajian Akbar bersama Habib Abdurrahman Al Athos dimeriahkan oleh Ustad Basyid juga Habib Irfandi bin Yahya salah satu murid Maulana Habib Lutfi Pekalongan.
Di iringi tim Hadrah Al Widad Habib Abdurrahman Al Athos memimpin acara sholawatan bersama para jamaah yang hadir sekitar hampir 600 orang tersebut. Beberapa tokoh masyarakat dan agama sekitar juga hadir memeriahkan suasana malam itu. Para jamaah larut dalam keceriaan sehingga membuat Habib Abdurrahman Al Athos bertambah semangat melantunkan puji pujian lewat sholawatan. Lantunan syair Turi Putih, Tibbil Qulub, dan sebagainya meluncur dengan iringn Hadrah Al Widad.
Malam seolah menyambut dan menerima kiriman doa yang dipanjatkan bersama warga Dengkeng tersebut. Suasana semakin semarak ketika ustad Basyid yang tak lain mantan personil group musik humor Teamlo membawakan tausiyah dengan candaan segarnya. Diujung acara pembacaan doa terasa khidmat oleh Habib Irfandi bin Yahya.

Tuesday, 28 June 2022

Kajian Rutin Malam Rabu Legi Majelis Ahlul Widad bersama Habib Abdurrahman Al Athos

Malam itu suasana terlihat sibuk di pendopo majelis Ahlul Widad di dusun Gempol Mertan Bendosari tepatnya di pinggir Utara Waduk Mulur yaitu bangunan majelis milik Habib Abdurrahman Al Athos . Judul yang terpampang pada backdrobe yang terpasang bertuliskan Kajian Rutin Malam Rabu Legi Majelis Ahlul Widad. Beberapa jamaah mulai hari saat itu ketika waktu menunjukkan pukul 19:30 WIB. Terlihat beberapa muda mudi dari IPNU wilayah Bendosari, juga tim Hadrah Ahlul Widad sudah mulai pemanasan menabuh rebana diikuti para jamaah yang mulai merapat hadir dan terlihat sekitar 200 jamaah saat dimulai acara.

Dari tamu yang hadir terlihat beberapa tokoh keagamaan seperti pak Joko dari Cantelan Mulur, pak kyai Ghufron, pak kyai Zainuddin, pak ustadz Jazuli, Gus Dur Plarung dan beberapa lainnya.
Di awal acara dibuka dengan pembacaan Ratib Al Athos karena memang Habib Abdurrahman dari fam Al Athos dimana Ratib Al Athos ini disusun oleh Habib Umar bin Abdurrahman Al Athos yang merupakan guru dari Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad Al Haddad.
Setelah pembacaan Ratib Al Athos selesai disambung dengan sholawatan dan pembacaan Simtudduror karya Habib Ali bin Muhammad Al Habsy. 
Beberapa rombongan jamaah yang hadir antara lain dari Toriyo, Gentan, Banaran Nguter, Sambirejo Celep, Juron, Cabeyan dan wilayah lain di kecamatan Bendosari ini. Di sela sela acara sholawatan yang dipimpin langsung oleh Habib Abdurrahman Al Athos diselingi pembacaan tausiyah dan tawasulan oleh ustad Jazuli Al Banjary yang merupakan murid langsung dari Habib Abdurrahman Al Athos ini. Beliau menyampaikan manfaat yang terkandung dalam bacaan sholawat dan Fadilah fadilahnya dalam kehidupan baik di dunia maupun nantinya di akherat kelak saat Yaumul Qiyamah.
Setelah selesai tausiyah kurang lebih selama 30 menit itu dilanjutkan dengan sholawatan lagi dan pembacaan doa yang berturut turut mulai dari kyai Ghufron, Gus Dur Plarung, Habib Irfandi dan terakhir ditutup doa oleh Habib Abdurrahman Al Athos.
Malam itu seolah merupakan jawaban bagi saya pribadi sebagai penulis yang ingin menyimak langsung pembacaan Ratib Al Athos yang sudah diijazahkan langsung dari Habib Abdurrahman Al Athos namun belum sempat mendengarkan dan mempelajari secara detail Alhamdulillah malam itu jawaban pun turun dan bisa langsung menyimak pembacaan Ratib Al Athos ini. Khalid

Sunday, 26 June 2022

Munajat Ratibul Haddad Bersama Mbah Kyai Abdullah di Plarung Cabeyan

Hari Minggu malam Senin Wage hujan turun sangat deras sore itu. Selepas magrib hujan yang sejak sore hari turun sedikit mereda saat menjelang isya'. Saya memang ada rencana menghadiri undangan rutinan pembacaan Ratib Al Haddad Senin Wage bersama Mbah Kyai Abdullah dari Wonokarto Wonogiri di rumah ibu Kasinem di Plarung Cabeyan. Tepat selesai adzan isya' saya sampai di masjid At Taqwa Plarung. 

Saat itu ternyata masjid At Taqwa Plarung mendapatkan tamu dari beberapa teman tabligh Jahullah dari luar wilayah yang sedang dakwah dan singgah di Plarung. Mereka adalah rombongan dari Kalimantan juga Jawa Timur yang sedang berkeliling saat ini. Selesai sholat Isya' yang dipimpin oleh sodara ustad Rozaq kami pun bersiap siap untuk datang ke majelis rutinan Senin Wage yang malam itu akan dilaksanakan dirumah ibu Kasinem yang letaknya hanya beberapa meter dari masjid At Taqwa Plarung.

Namun saat hendak menuju ke tempat acara hujan tiba tiba kembali turun dengan derasnya dan saya bersama Abah Gus Dur terpaksa menunggu hujan sedikit mereda. Dari masjid terlihat sebuah mobil memasuki lokasi rutinan dan kami menebak itu pasti rombongan Mbah kyai Abdullah.
Benar saja ternyata beliau sudah hadir saat hujan mereda saya dan lainnya bergegas menuju rumah tersebut. Sambil menunggu jamaah lainnya kita semua ngobrol dan saling bersalaman agar lebih akrab, termasuk jamaah tabligh juga ikut hadir memeriahkan sambil silaturahmi. Setelah acara dibuka oleh Abah Gus Dur dilanjutkan ngaji bersama Mbah kyai Abdullah. Yang lucu apa yang beliau sampaikan dalam tausiyah adalah pertanyaan yang beberapa hari ini mengusik pikiran setelah saya membaca tentang hukum fiqih tentang hal hal yang menyebabkan seseorang menjadi fakir harta dan fakir ilmu yang mana malam itu beliau ulas secara mendalam seolah Mbah kyai Abdullah ini paham betul apa yang menjadi ganjalan di pikiran saya saat ini. Luar biasa karomah beliau yang mana saya meyakini beliau termasuk orang alim Sholeh bahkan mungkin seorang waliyullah diantara kita semua...Wallohua'lam
Dan kejutan tidak hanya itu saja sebab ternyata acara malam itupun dihadiri oleh Habib Ismail Alydrus dari pasar Kliwon Solo yang hadir ditengah tengah acara...luar biasa...selain tentunya kehadiran para jamaah tabligh dari Kalimantan itu.
Dalam pembacaan Ratibul Al Haddad ternyata salah satu teman di medsos dipertemukan yaitu dengan sodar Albert dari Bulusulur Wonogiri yang tak lain selalu mengikuti perjalanan dakwah Mbah kyai Abdullah. Tidak hanya sampai disitu, sejak awal Ratib Al Haddad dibacakan ada sebuah isyaroh bau wewangian khas yang muncul yang bagi saya pribadi merupakan isyaroh luar biasa. Belum selesai rasa penasaran saya di akhir acara datang pak kyai Qosim dari Paseban Jumapolo dan beruntun hadir Habib Hussein Assegaf wow sebuah kejutan yang luar biasa. 
Antara bahagia, kaget, dan haru yang luar biasa. Kehadiran beliau beliau seolah melengkapi suasana yang mana biasa kami datangi antara lain Abah Gus Dur, pak kyai Zainuddin Ketro,pak kyai Qosim, Lik Tugimin Ajar Tresno ini berkah dan barokah yang luar biasa dimana hajat yang diminta Insha Alloh kabul. Khalid

Saturday, 25 June 2022

Penerimaan Murid Baru Pondok Pesantren Asri At Taubah Ketro Jatirejo Jumapolo Karanganyar

Tahun ajaran 2022/20023 ini kembali Pondok Pesantren Asri At Taubah yang berlokasi di Ketro Jatirejo Jumapolo Karanganyar membuka pendaftaran bagi siswa siswi murid baru. Dengan jenjang pendidikan mulai dari RA, MI Terpadu hingga SMP Terpadu yang terbagi menjadi 3 kampus yang tersebar di dukuh Ketro desa Jatirejo kecamatan Jumapolo kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.
Menurut sang pendiri pondok yaitu Pak Kyai Zainuddin Yusuf pondok ini dirintis sejak awal tahun 2000 dimana awalnya merupakan jamaah rutinan dan pengajian yang berasal dari masyarakat sekitar dukuh Ketro. Kemudian seiring berjalannya waktu pondok pun mulai dirintis hingga pada tahun 2009 dibangunlah MI Asri At Taubah Ketro ini.
Pondok pesantren yang berbasis ajaran Ahlul Sunnah Wal Jamaah ini merupakan pondok yang bersandar keilmuan yang jelas karena pak Zainuddin adalah santri dari Mbah kyai Amir dari Sidoarjo dari ponpes Riyadus Sholihin salah satu pondok terkenal di wilayah Sidoarjo dan Jawa Timur. Selain itu Bu nyai yaitu Ibu Ning merupakan santriwati dari Mbah Aziz Mahfud dari Tambak Beras Jombang.
Nah jika anda ingin memiliki putra putri yang Sholeh dan Sholihah bisa mendaftarkan putra putri anda ke Pondok Pesantren Asri At Taubah Ketro Jatirejo Jumapolo Karanganyar ini.

Thursday, 23 June 2022

Kunjungan Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Athos di Kebondeso Mulur

Hari Kamis tanggal 23 Juni 2022 ada sesuatu yang berbeda di Kebondeso Mulur, dimana hari itu kami mendapatkan kehormatan kehadiran rombongan dari keluarga Habib Abdurrahman bin Muhammad Al Athos dari Pasar Kliwon Solo. Malam sebelumnya kami sempat bertemu beliau dalam rangka ngopi bareng dan sarasehan di rumah singgah beliau yang berada di dusun Gempol Mertan Bendosari Utara Waduk Mulur, dimana malam itu beliau berkeinginan untuk menyenangkan putra putri beliau yang sedang dalam masa liburan sekolah. Beliau tertarik soal cerita Kebondeso Mulur dan terlihat antusias untuk berkunjung. 

Dan pagi harinya beliau hadir bersama keluarga dan rombongan terdiri dari beberapa santriwan santriwati juga beberapa personil tim Hadrah Al Widad yang beliau bimbing saat ini.
Beliau terlihat gembira dan sumringah setelah masuk ke dalam Kebondeso Mulur sembari mengobrol dengan kami semua. Putra putri beliaupun langsung nyebut ke dalam kolam yang sudah dipersiapkan bersama beberapa santriwan santriwati yang khidmat kepada keluarga beliau ini. Suasana penuh kekeluargaan sangat terasa seakan tiada jarak antara kami semuanya. Sambil ngobrol dan menikmati gorengan dan air minum semuanya saling ngobrol dan menikmati suasana yang tidak begitu panas siang itu.
Beberapa saat kemudian muncul Abah Gus Dur Plarung yang ikut datang dan nimbrung untuk mendampingi beliau serta membicarakan beberapa hal terkait majelis termasuk jadwal Sholawatan selanjutnya yang akan digelar tanggal 5 Juli 2022 di Plarung Cabeyan. 
Beliau pun menyempatkan untuk menikmati fasilitas karaoke dengan membawakan sholawat nabi serta beberapa lagu Dewa 19 yang merupakan band favorite beliau Habib Abdurrahman Al Athos dimana seluruh lagi dinyanyikan dan dipersembahkan kepada istri beliau tercinta dan mendapatkan sambutan dari para pengunjung waktu itu.
Di akhir perjumpaan itupun Habib Abdurrahman menyempatkan diri nyebut di kolam renang ditemani mas Agus Al Widad juga kyai Zainuddin yang baru pulang dari mengajar di Karangmojo Karanganyar 
Suasana yang ceria dan penuh keakraban sesuai slogan Kebondeso Mulur yaitu Anggep Ae Nggone Dewe seolah olah Kebondeso Mulur hari itu adalah milik keluarga Habib Abdurrahman Al Athos 
Ada satu hal yang bagi kami menarik, biasanya hari hari seperti Kamis adalah hari sepi pengunjung namun hari itu pengunjung yang lainpun silih berganti datang untuk menikmati suasana makan di Kebondeso Mulur ini bagi kami sangat luar biasa berkah dari hadirnya dzuriyah Rasulullah SAW.
Putra dan putri beliau pun terlihat sangat menikmati suasana disini, bahkan putri bungsu beliau Habib Abdurrahman Al Athos terlihat enggan keluar dari kolam renang padahal sudah lebih dari 5 jam berenang. Para santriwan santriwati juga terlihat bahagia, terutama saat mencoba sensasi terapi ikan karena mungkin geli sampai berteriak teriak dan gembira sembari mendengarkan lagu lagu yang dibawakan santri lainnya berkaraoke.
Hari Kamis itupun menjadi sebuah momen yang luar biasa bagi kami di Kebondeso Mulur dan kami sangat berterima kasih atas kunjungan yang luar biasa ini dari keluarga besar Habib Abdurrahman Al Athos yang sudah berkenan berkunjung ke tempat kami di Mulur ini. Khalid

Sunday, 19 June 2022

Satu Hari Bersama Gus Dur Plarung Minggu 19 Juni 2022

Kali ini saya mendapatkan undangan untuk hadir di acara Pengajian Ahad Pagi di MI Walisongo Ringin Anom Cabeyan Bendosari Sukoharjo tepatnya berada di bagian barat desa Cabeyan pinggir jalan raya Mulur - Plarung. Dalam undangan yang disampaikan beberapa hari sebelumnya tersebut acara pengajian Ahad pagi ini melanjutkan acara rutinan setiap Minggu nya di wilayah Cabeyan yang sempat terhenti karena Pandemi dan kini mulai diaktifkan kembali oleh jamaah bekerjasama dengan NU anak Ranting Cabeyan dan MI Walisongo.

 Dalam tayang perdana kali mengundang Kyai Abdullah dari Wonogiri sebagai pengisi acara dengan tausiyah dan juga pembacaan Ratib Al Haddad.

Dalam kesempatan ini selain dihadiri Kepala Sekolah, bapak ibu guru MI Walisongo, wali murid dan masyarakat sekitar juga dihadiri oleh pak kyai Qosim dari Paseban Jumapolo, pak kyai Zainuddin dari Ketro dan beberapa jamaah dari wilayah Jumantono dan Jumapolo.
 Acara yang dimulai jam 7 pagi ini semakin semarak dengan penampilan para siswa MI Walisongo lewat puisi dan pembacaan Asmaul Husna. 
Di acara inti kyai Abdullah dari Wonogiri menyampaikan tausiyah tentang manfaat mendatangi majelis taklim, juga ulasan mengenai 3 perkara yang tiada putus amalanya saat meninggal yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Selesai acara kami yaitu pak Qosim, pak Zainuddin, Gus Dur, serta mas Yudhi dan mas Sidiq menuju ke Karangmojo untuk hadir menemani pak kyai Zainuddin yang mendapatkan undangan acara Wisuda dari Ponpes Darul Qur'an Karangmojo Tasikmadu Karanganyar, dan kebetulan ustad pengampunya adalah kawan mondok pak kyai Qosim. 
Dalam acara yang meluluskan 11 siswa hafidz Qur'an tersebut dihadiri oleh para wali murid dan guru pengampu. Acara sederhana namun cukup hikmat tersebut ditutup dengan pembacaan Qataman Qur'an. Selanjutnya sebelum pulang kami menyempatkan sholat Dhuhur di masjid Jami' Karangmojo yang berada di komplek MIN Karangmojo tempat pak Zainuddin mengajar setiap hari sebagai guru kelas.
 Dan kamipun menyempatkan diri berziarah ke makam Mbah Kyai Soleh salah satu wali yang hidup di era pasca perang Diponegoro (kemungkinan beliau termasuk laskar perjuangan Diponegoro) yang merupakan cikal bakal Pondok Pesantren di Karangmojo Tasikmadu Karanganyar ini. Khalid.

Wednesday, 15 June 2022

Silaturahmi ke Sesepuh NU di Tugusari Paluhombo bersama Abah Gus Dur Plarung dan pak Kyai Zainuddin Ketro

Sore itu awalnya saya sedang berada di Juron Nguter di rumah salah satu kawan majelis yang sedang tidak enak badan. Sore itu ternyata ada 3 kawan lain yang merapat antara lain Abah Gus Dur, Mbah Filla, dan pak Modin Juron yang tak lain adalah kawan lamanya Mbah Filla. Kami berlima asik ngobrol sana sini, hingga kemudian Abah Gus Dur meminta saya untuk menemani malam itu menuju ke Tugusari Paluhombo untuk bersilaturahmi sekaligus konfirmasi tentang acara Sholawatan yang merupakan tugas yang diemban beliau setelah mendapatkan mandat dari Habib Abdurrahman Al Athos.
Selepas isya' sekitar jam 8 malam saya berboncengan dengan Abah Gus Dur meluncur ke Paluhombo lewat dusun Ngesong Puhgogor dimana kami berjanji untuk bertemu pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro di depan Balai Desa Paluhombo. 
Setelah menunggu 10 menit pak kyai Zainuddin muncul dan langsung menuju kampung Tegalrejo kediaman ustad Sahroni sesuai info yang dimiliki pak kyai tersebut dan kami mengikuti beliau dari belakang. Setelah masuk area kampung langsung pak kyai meluncur ke rumah (yang menurut beliau) kediaman ustad Sahroni. Hanya saja Abah Gus Dur sedikit ragu ragu saat memasuki akhir batas kampung yang tak lain adalah area pemakaman umum. Namun dengan pede pak kyai terus saja menuju rumah diujung pemakaman yang terlihat berpagar tembok tinggi layaknya rumah hunian. Ternyata rumah tersebut kosong dan digembok. Setelah melihat pesan WA kami memutuskan untuk langsung ke dusun Tugusari tanpa bertanya lebih dahulu.
Lagi lagi perkiraan pak kyai Zainuddin meleset sebab rumah yang menurut beliau menjadi basecamp terlihat sepi sepi saja dan kami memutuskan menuju masjid utama di Tugusari. Abah Gus Dur pun menghubungi ulang ustad Sahroni. Dalam percakapan tersebut ustad berada dirumahnya di Tegalrejo dan pintunya terbuka. Lho...lantas tadi rumah siapa yang kami tuju? Sayapun kaget dan bertanya tanya. Oke kita pun balik lagi menuju Tegalrejo sekitar 2 km dari Tugusari. 
Dan agar tidak terulang kegagalan kamipun bertanya ke warga setempat dan diantar kerumah ustad Sahroni tersebut. Lho disini...beliupun kemudian mengajak balik lagi menuju ke Tugusari bertemu pak Nardi tokoh masyarakat yang disegani di wilayah Tugusari. Ternyata beliau baru saja selesai ziarah pantas rumahnya sepi. Setelah dipersilahkan masuk kamipun akhirnya ngopi sekaligus menyampaikan amanat dari Habib Abdurrahman Al Athos terkait kegiatan Sholawat yang akan diadakan di Tugusari Paluhombo tersebut. Sang pemilik rumah yaitu pak Nardi ternyata masih ada kaitan kekerabatan dengan Abah Gus Dur Plarung dan dalam obrolan rumah yang berada di area makam tadi adalah pemakaman keluarga milik orang Solo kamipun terkekeh tahu hal itu. Dan pak Nardi juga merupakan kawan lama  Gus Dur diawal awal pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa PKB Sukoharjo di tahun 1999 pasca reformasi. Obrolanpun terasa cair dan makin gayeng ketika pak kyai Zainuddin juga mengundang kawan lamanya yang kebetulan mudik hari itu di Tugusari. Tak terasa pukul 12 malam kamipun bertiga mohon pamit dan akan menyampaikan keputusan hasil silaturahmi ini kepada Habib Abdurrahman Al Athos dan sesuai rencana kegiatan akan digelar tanggal 17 Agustus 2022 di Tugusari Paluhombo Bendosari Sukoharjo. Khalid

Friday, 10 June 2022

Pembacaan Ratibul Al Haddad Bersama Abah Gus Dur Plarung di Wilayah Nguter Sukoharjo

Rutinan pembacaan Ratibul Al Haddad di wilayah Nguter Sukoharjo sudah dirintis oleh Abah Gus Dur Plarung sejak lama sebenarnya, tetapi karena sesuatu hal kemudian terhenti. Dan kini kegiatan pembacaan Ratib Al Haddad dirintis kembali oleh beliau. Ada 3 tempat yang sudah mulai dijadwalkan yaitu wilayah desa Pengkol, desa Juron dan desa Celep di wilayah kecamatan Nguter. 
Misi dari kegiatan ini adalah memasyarakatkan pembacaan Ratib Al Haddad untuk mengisi kekosongan rohani yang saat ini cenderung banyak terjadi dalam kehidupan masyarakat luas. Selain itu tujuan pembacaan Ratib Al Haddad adalah membersihkan hati dan pikiran dalam kehidupan dari hal hal negatif baik yang terlihat maupun tidak terlihat.
 Pengamalan bacaan Ratibul Al Haddad memiliki banyak manfaat antara lain sebagai sarana untuk mempercepat kabulnya sebuah keinginan ataupun hajat dalam kehidupan.
Dalam setiap kegiatannya Abah Gus Dur dari Plarung berkolaborasi dengan beberapa kawan antara lain Kyai Zainuddin Ketro dan Ustadz Qosim dari Paseban juga para jamaah yang tersebar mulai dari Cabeyan, Manisharjo, Juron bahkan dari Sukoharjo. Pembacaan Ratib Al Haddad ini semata mata untuk membantu masyarakat yang sedang membutuhkan bantuan secara spiritual lewat pembacaan Ratib Al Haddad.
Seperti di keluarga mas Sartono yang sedang merintis usaha berdagang di Gresik Jawa Timur menghadirkan Abah Gus Dur untuk memimpin pembacaan Ratib Al Haddad sebagai pendorong dan penyemangat dalam merintis usaha kulinernya yang mana diawal rintisan juga mendapatkan keberkahan dari manfaat pembacaan Ratib Al Haddad ini.
Selain itu Ratib Al Haddad juga berfungsi menentramkan hati seperti yang dirasakan oleh mas Wahyudi dari Badran Juron yang selalu hadir sebagai jamaah setiap ada kegiatan pembacaan Ratib Al Haddad oleh Abah Gus Dur Plarung ini. Beliau mengatakan membaca Ratib memiliki efek ketenangan jiwa sehingga dapat memikirkan segala sesuatu secara jernih dan masuk akal. Semoga kegiatan kerohanian seperti ini akan terus dipupuk dan dirawat sehingga memberikan ketentraman bagi masyarakat luas nantinya. Khalid

Thursday, 9 June 2022

Kegiatan Malam Jum'at bersama Kyai Zainuddin Ketro

Kali ini saya diundang untuk meliput kegiatan malam Jum'at bersama pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro Jatirejo Jumapolo. Beliau meminta saya untuk menemani ziarah ke salah satu tokoh lokal yang berada di dukuh Dengkeng desa Bakalan Jumapolo. Namun sebelum meluncur ke Dengkeng ba'da Isya' saya diminta menemani beliau untuk membacakan Yasin dan tahlil dirumah ibu nyai Nurul Magfuroh di Ketro. Bersama ustad Bakir juga beberapa santri lainnya kamipun memulai membacakan doa Yasin tahlil dipimpin langsung oleh kyai Zainuddin.

Setelah rangkaian acara selesai segera saya dan pak kyai Zainuddin meluncur menembus pekat malam menuju Dengkeng Bakalan yang berjarak kurang lebih 15 km dari Ketro. Setelah sampai di rumah transit milik pak Kardi kami dijamu makan malam bersama jamaah masjid setempat diselingi acara sharing dan diskusi. 
Suguhan kopi hitam tak lupa tersaji menemani ngobrol kami. Setelah kiranya puas ngobrol tentang kondisi Dengkeng saya, pak Udin dan jamaah meluncur ke pemakaman warga untuk ziarah kepada makam kyai Karto Nanggolo seorang waliyullah yang berhasil membuat saluran air untuk lahan pertanian masyarakat di masa perjuangan tersebut. Makam yang berada di sebelah timur dusun Dengkeng menyambut kehadiran kami dengan suasana yang sakral dan khidmat seolah olah mempersilahkan hadirnya rombongan kami malam itu. 
Rangkaian doa dipanjatkan jamaah dipimpin oleh pak kyai Zainuddin dengan khusyuk. Dengan bacaan Fatehah dan tahlil yang ditujukan kepada beliau serta orang orang yang telah tiada di makam tersebut.
Malam itu terasa sangat syahdu akhirnya dapat menuaikan janji untuk berziarah ke makam beliau seorang tokoh yang berjasa bagi masyarakat khususnya warga dusun Dengkeng dan sekitarnya.
Selepas ziarah kami berdua, saya dan pak kyai Zainuddin memohon ijin berpamitan untuk kembali pulang. 
Sebuah pengalaman yang akan selalu saya ingat mengenai tokoh lokal Mbah kyai Karto Nanggolo yang memiliki karomah dan diakui oleh Belanda saat itu dengan hadiah tanah sebagai bentuk penghargaan atas jasa beliau membuat saluran irigasi untuk petani-petani disekitar kawasan Dengkeng Bakalan Jumapolo. Khalid

Tuesday, 7 June 2022

Sholawat Dan Milad Habib Abdurrahman Al Athos bersama Hadrah Al Widad di Gempol Mertan Bendosari Sukoharjo

Kembali gelaran Sholawat bersama Habib Abdurrahman Al Athos diselenggarakan oleh Habib Dur Community pimpinan Abah Gus Dur Plarung yang mana kali ini mengambil tema "Bendosari Bersholawat" di kampung Gempol desa Mertan kecamatan Bendosari Sukoharjo. Persiapan kegiatan yang dilakukan sejak 3 hari sebelumnya lewat acara kerja Bhakti terbayarkan sudah dengan hadirnya jamaah yang mencapai lebih dari 600 orang dari wilayah Bendosari dan sekitarnya termasuk dari Juron, Banaran, Celep dan Gupit Nguter yang nota bene beda wilayah kecamatan. 
Beberapa tokoh keagamaan nampak hadir terlihat seperti Kyai Anwari ketua MWC NU Bendosari, Kyai Gufron, Kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro Jumapolo, Kyai Qosim dari Paseban Jumapolo, Pak Joko dan masih banyak lainnya.
 Selain tamu undangan dalam gelaran Sholawat kali ini pun menghadirkan Ustad Islamiyanto dari Delanggu dan Haji Basyid alias Pangsit Teamlo dari Jaten. Acara dibuka dengan lantunan musik Hadrah dari Al Widad kemudian disambung dengan lantunan sholawat berjamaah dipimpin langsung oleh beliau yang mulia Habib Abdurrahman Al Athos yang hadir full team malam itu bersama keluarga besarnya dari Semanggi Pasar Kliwon Solo.

Setelah beberapa putaran sholawat dibacakan di sela jeda di isi tausiyah dari Haji Basyid yang memicu gelak tawa para hadirin karena gaya khas kocak beliau dalam memberikan tausiyah kepada jamaah. Tausiyah kemudian disambung lagi dengan Ustadz Islamiyanto yang juga merupakan vokalis Kyai Kanjeng group milik Cak Nun ini yang hadir bersama istri dan anaknya dari Delanggu Klaten.
Di akhir rangkaian acara diadakan pemotongan tumpeng sebagai ungkapan rasa syukur atas perjalanan Al Widad selama 3 tahun mengikuti kiprah dakwah Habib Abdurrahman Al Athos. Selain nasi kuning juga terdapat menu khas Nasi Kebuli yang special dimasak oleh istri beliau yang mulia Habib Abdurrahman Al. Para panitia kemudian bersantap bersama para undangan dengan menu bakso khas dari Sukoharjo yang diracik oleh pak Tukino dari Cabeyan Plarung special untuk acara milad kali ini.
Ketua panitia sekaligus ketua Habib Dur Community yaitu Abah Gus Dur Plarung merasa sangat gembira dan senang dengan membludaknya jamaah lebih dari perkiraan sebelumnya. Rasa lelah persiapan sebelumnya terbayarkan sudah. 
Saat sedang transit terlihat Gus Rifai putra dari Buya Soni Marsono hadir untuk bersapa selepas pulang dari acara Sholawatan di Ketro Jatirejo Jumapolo bersama group Al Hidayah Jumapolo sekaligus dalam perjalanan pulangnya.
Malam pun tampak cerah dan bintang terlihat bertaburan seolah menerima lantunan sholawat bersama Habib Abdurrahman Al Athos ini. Khalid