Wednesday, 15 June 2022

Silaturahmi ke Sesepuh NU di Tugusari Paluhombo bersama Abah Gus Dur Plarung dan pak Kyai Zainuddin Ketro

Sore itu awalnya saya sedang berada di Juron Nguter di rumah salah satu kawan majelis yang sedang tidak enak badan. Sore itu ternyata ada 3 kawan lain yang merapat antara lain Abah Gus Dur, Mbah Filla, dan pak Modin Juron yang tak lain adalah kawan lamanya Mbah Filla. Kami berlima asik ngobrol sana sini, hingga kemudian Abah Gus Dur meminta saya untuk menemani malam itu menuju ke Tugusari Paluhombo untuk bersilaturahmi sekaligus konfirmasi tentang acara Sholawatan yang merupakan tugas yang diemban beliau setelah mendapatkan mandat dari Habib Abdurrahman Al Athos.
Selepas isya' sekitar jam 8 malam saya berboncengan dengan Abah Gus Dur meluncur ke Paluhombo lewat dusun Ngesong Puhgogor dimana kami berjanji untuk bertemu pak kyai Zainuddin dari Ponpes Asri At Taubah Ketro di depan Balai Desa Paluhombo. 
Setelah menunggu 10 menit pak kyai Zainuddin muncul dan langsung menuju kampung Tegalrejo kediaman ustad Sahroni sesuai info yang dimiliki pak kyai tersebut dan kami mengikuti beliau dari belakang. Setelah masuk area kampung langsung pak kyai meluncur ke rumah (yang menurut beliau) kediaman ustad Sahroni. Hanya saja Abah Gus Dur sedikit ragu ragu saat memasuki akhir batas kampung yang tak lain adalah area pemakaman umum. Namun dengan pede pak kyai terus saja menuju rumah diujung pemakaman yang terlihat berpagar tembok tinggi layaknya rumah hunian. Ternyata rumah tersebut kosong dan digembok. Setelah melihat pesan WA kami memutuskan untuk langsung ke dusun Tugusari tanpa bertanya lebih dahulu.
Lagi lagi perkiraan pak kyai Zainuddin meleset sebab rumah yang menurut beliau menjadi basecamp terlihat sepi sepi saja dan kami memutuskan menuju masjid utama di Tugusari. Abah Gus Dur pun menghubungi ulang ustad Sahroni. Dalam percakapan tersebut ustad berada dirumahnya di Tegalrejo dan pintunya terbuka. Lho...lantas tadi rumah siapa yang kami tuju? Sayapun kaget dan bertanya tanya. Oke kita pun balik lagi menuju Tegalrejo sekitar 2 km dari Tugusari. 
Dan agar tidak terulang kegagalan kamipun bertanya ke warga setempat dan diantar kerumah ustad Sahroni tersebut. Lho disini...beliupun kemudian mengajak balik lagi menuju ke Tugusari bertemu pak Nardi tokoh masyarakat yang disegani di wilayah Tugusari. Ternyata beliau baru saja selesai ziarah pantas rumahnya sepi. Setelah dipersilahkan masuk kamipun akhirnya ngopi sekaligus menyampaikan amanat dari Habib Abdurrahman Al Athos terkait kegiatan Sholawat yang akan diadakan di Tugusari Paluhombo tersebut. Sang pemilik rumah yaitu pak Nardi ternyata masih ada kaitan kekerabatan dengan Abah Gus Dur Plarung dan dalam obrolan rumah yang berada di area makam tadi adalah pemakaman keluarga milik orang Solo kamipun terkekeh tahu hal itu. Dan pak Nardi juga merupakan kawan lama  Gus Dur diawal awal pembentukan Partai Kebangkitan Bangsa PKB Sukoharjo di tahun 1999 pasca reformasi. Obrolanpun terasa cair dan makin gayeng ketika pak kyai Zainuddin juga mengundang kawan lamanya yang kebetulan mudik hari itu di Tugusari. Tak terasa pukul 12 malam kamipun bertiga mohon pamit dan akan menyampaikan keputusan hasil silaturahmi ini kepada Habib Abdurrahman Al Athos dan sesuai rencana kegiatan akan digelar tanggal 17 Agustus 2022 di Tugusari Paluhombo Bendosari Sukoharjo. Khalid

No comments:

Post a Comment