Sunday 19 June 2022

Satu Hari Bersama Gus Dur Plarung Minggu 19 Juni 2022

Kali ini saya mendapatkan undangan untuk hadir di acara Pengajian Ahad Pagi di MI Walisongo Ringin Anom Cabeyan Bendosari Sukoharjo tepatnya berada di bagian barat desa Cabeyan pinggir jalan raya Mulur - Plarung. Dalam undangan yang disampaikan beberapa hari sebelumnya tersebut acara pengajian Ahad pagi ini melanjutkan acara rutinan setiap Minggu nya di wilayah Cabeyan yang sempat terhenti karena Pandemi dan kini mulai diaktifkan kembali oleh jamaah bekerjasama dengan NU anak Ranting Cabeyan dan MI Walisongo.

 Dalam tayang perdana kali mengundang Kyai Abdullah dari Wonogiri sebagai pengisi acara dengan tausiyah dan juga pembacaan Ratib Al Haddad.

Dalam kesempatan ini selain dihadiri Kepala Sekolah, bapak ibu guru MI Walisongo, wali murid dan masyarakat sekitar juga dihadiri oleh pak kyai Qosim dari Paseban Jumapolo, pak kyai Zainuddin dari Ketro dan beberapa jamaah dari wilayah Jumantono dan Jumapolo.
 Acara yang dimulai jam 7 pagi ini semakin semarak dengan penampilan para siswa MI Walisongo lewat puisi dan pembacaan Asmaul Husna. 
Di acara inti kyai Abdullah dari Wonogiri menyampaikan tausiyah tentang manfaat mendatangi majelis taklim, juga ulasan mengenai 3 perkara yang tiada putus amalanya saat meninggal yaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang soleh yang selalu mendoakan kedua orang tuanya.
Selesai acara kami yaitu pak Qosim, pak Zainuddin, Gus Dur, serta mas Yudhi dan mas Sidiq menuju ke Karangmojo untuk hadir menemani pak kyai Zainuddin yang mendapatkan undangan acara Wisuda dari Ponpes Darul Qur'an Karangmojo Tasikmadu Karanganyar, dan kebetulan ustad pengampunya adalah kawan mondok pak kyai Qosim. 
Dalam acara yang meluluskan 11 siswa hafidz Qur'an tersebut dihadiri oleh para wali murid dan guru pengampu. Acara sederhana namun cukup hikmat tersebut ditutup dengan pembacaan Qataman Qur'an. Selanjutnya sebelum pulang kami menyempatkan sholat Dhuhur di masjid Jami' Karangmojo yang berada di komplek MIN Karangmojo tempat pak Zainuddin mengajar setiap hari sebagai guru kelas.
 Dan kamipun menyempatkan diri berziarah ke makam Mbah Kyai Soleh salah satu wali yang hidup di era pasca perang Diponegoro (kemungkinan beliau termasuk laskar perjuangan Diponegoro) yang merupakan cikal bakal Pondok Pesantren di Karangmojo Tasikmadu Karanganyar ini. Khalid.

No comments:

Post a Comment