Ketika sedang asik ngobrol hadir kemudian beberapa tamu undangan baik kawan mas Wahyudi maupun warga sekitar yang memang diundang untuk acara di sore itu.
Kira kira pukul 17.25 WIB sebuah mobil putih yang ditumpangi oleh Habib Abdurrahman Al Athos terlihat masuk menuju ke rumah mas Wahyudi. Ketika sampai dihalaman rumah beliau turun dan kami yang hadir pun bersalaman. Saat itu beliau terlihat ceria dan sumringah, bahkan memuji kepada saya yang saat itu berbaju Koko dibilang tambah ganteng bahkan dijanjikan akan diberikan Sorban kesayangan beliau jika tambah rapi penampilan yang ada pada saya ini. Secara halus saya pribadi belum mampu menerima tawaran tersebut dan sang Habib pun berkata jika tawaran dan janji itu tidak sekedar saat ini tetapi berlaku seumur hidup. Sayapun merasa tersanjung dan sekaligus malu jika beliau sampai mengatakan seperti itu.
Ketika adzan magrib berkumandang seluruh hadirin dan Habib Abdurrahman Al Athos menyegerakan berbuka. Aneka minuman dan makanan tersaji di hadapan para tamu yang hadir. Setelah selesai berbuka puasa acara dilanjutkan sholat magrib berjamaah. Sesi kedua berbuka puasa dengan hidangan bakso khas Solo yang memang menjadi salah satu usaha dagangan keluarga ini di perantauan di pulau Bali disajikan bersama iwak kali crispy. Beliau Habib Abdurrahman Al Athos terlihat sangat menikmati sajian tersebut bahkan menambah porsi saking demen dengan masakan itu.
Yang menjadi menarik, rencana awal beliau yang hanya teragendakan untuk berbuka puasa dan sholat magrib akhirnya ditambahkan agenda sholat Isya'dan taraweh berjamaah. Hal ini menjadi kejutan bagi keluarga mas Wahyudi sebab ternyata Habib Abdurrahman Al Athos berkenan menjadi imam sholat walaupun tidak dalam masjid. Subhanallah...
Saya pribadi dan kawan kawan dari Habib Dur Community pun serasa mendapatkan kejutan dengan perubahan rencana beliau ini apalagi malam ini adalah malam untuk terakhir kalinya sholat Taraweh di bulan Ramadhan tahun ini. Selesai sholat taraweh beliaupun masih merasa kerasan dan betah dan memohon ijin kepada tuan rumah untuk memperpanjang waktu. Subhanallah....mas Wahyudi selaku tuan rumah pun merasa sangat senang dan bahagia. Beliau Habib Abdurrahman Al Athos pun memberikan beberapa wejangan untuk para tamu khususnya keluarga tuan rumah hingga pukul 21:00 WIB dan kemudian berpamitan pulang dengan wajah yang terlihat ceria dan bahagia seperti menemukan sesuatu yang berbeda dan menyenangkan hati beliau ini.
Setelah Habib Abdurrahman Al Athos beranjak saya dan beberapa kawan majelis melanjutkan acara dengan pembacaan Ratibul Al Haddad dipimpin pak kyai Zainuddin dan didampingi oleh Abah Gus Dur Plarung hingga selesai. Suasana malam itu pun terasa semakin special saat kami memutuskan berpindah tempat memenuhi undangan ngopi di rumah mas Paidi Sambirejo Celep dimana kemudian menyusul Habib Irfandi dari Kepuh dan pak kyai Qosim dari Paseban Jumapolo. Kamipun saling bercerita khususnya untuk mendengarkan hal hal yang disampaikan oleh Habib Irfan tentang ilmu agama dengan bertabarukan bersama pak kyai Zainuddin dan pak kyai Qosim.
Acarapun berlangsung seru dengan tawa canda yang tiada putus di malam itu hingga menjelang sahur di rumah mas Paidi. Kami semuapun berharap malam itu menjadi malam pilihan untuk mendapatkan Lailatul Qadar. Khalid