Saturday, 30 April 2022

Riwayat Gus Yarto (Gus Dur Plarung)

Awalnya mendengar sosok dan nama beliau dari salah satu pak cilik tentang seseorang yang diceritakan memiliki kelebihan dan keunikan dalam hidup bermasyarakat di daerah Plarung Cabeyan daerah perbatasan antara Sukoharjo, Karanganyar dan Wonogiri. Sosok tersebut dikenal dengan sebutan Gus Dur dimana nama asli beliau Yarto, S.Ag seorang pendakwah sekaligus memiliki kelebihan khususnya terkait hal hal yang tidak sewajarnya dalam kehidupan manusia pada umumnya. Sosok yang unik dan menarik, begitu kata hati saya saat membayangkan orang yang diceritakan oleh pak cilik saya Prawoto Aji Santosa waktu itu saat awal awal menjelang pilkada Sukoharjo 2021.

Menurut pak cilik yang memang dahulu sering berdagang di Pasar Plarung mengenal sosok Gus Dur lain dari yang lain dan menurut pak cilik saya itu sosok Gus Dur sangat dihormati dan disegani di wilayah Plarung, Cabeyan, Juron, Plesan bahkan hingga Kedungwinong Nguter. Beliau ini memang sering hadir dalam majelis majelis maupun sebagai imam masjid di wilayah tersebut sebab merupakan Ketua Ranting PC NU wilayah Cabeyan Bendosari.
Awal perjumpaan dengan Gus Dur ketika ada acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Manisharjo waktu itu penyelenggara acara adalah Majelis Taklim Ajar Tresno pimpinan sodara Rahmat Wibowo Manisharjo. Dalam acara Maulid yang menghadirkan Habib Abdurrahman Al Athos tersebut sejak awal terasa ada yang ganjil ketika berkenalan dengan Gus Dur ini. Saat itu saya melihat tag name atau tanda nama di jaket Banser yang beliau kenakan dengan tulisan GUS DUR. Dalam hati berkata Oalah ini tho orangnya yang diceritakan oleh paklik. Singkat cerita saya sekedar menyapa dan berjabat tangan, dan mencoba menghindar dari Gus Dur ini.
 Ternyata justru beliau semakin mendekat dan memepet saya yang waktu itu duduk santai dengan sedikit berbisik beliau menyuruh saya menanggalkan anting anting yang saya pakai dan berkata "apus apus" seolah paham apa yang sebenarnya menjadi tujuan saya. Dengan sedikit kaget dan ternyata Gus Dur itu tahu kamuflase yang saya jalani saya pun membalas "Ssst...menengo wae" saya menyuruh beliau untuk tidak banyak kata dan diam karena banyak orang takutnya terjadi salah paham dan endingnya saya nanti kerepotan terlebih saat itu ada Habib Abdurrahman Al Athos dan Habib Haydar Azmatkhan yang merupakan tamu undangan.
Sejak itu pula seolah ada rasa ingin mengenal Gus Dur lebih jauh hingga pada suatu hari saya menyempatkan diri sowan ke rumah beliau di timur Pasar Plarung dan saya pun semakin kaget ketika saat itu ternyata Gus Dur sudah menunggu di depan rumah beliau bahkan menyapa "arep nyangndi Kang?" Mau kemana mas?
Wah luar biasa ternyata hati kami tersambung dan beliau seolah olah sudah menunggu kedatangan saya. Selanjutnya ketika menyuguhkan kopi ternyata keluar 4 gelas kopi hitam sedangkan kami cuma berdua saja, nanti ada tamu lagi seolah Gus Dur berkata seperti itu. Tak lama memang datang 2 orang murid murid Gus Dur dari Banaran Serut.
Itulah sekelumit cerita di awal perjumpaan dan perkenalan saya pribadi dengan mas Yarto alias Abah Gus Dur Plarung yang memiliki hal hal unik yang mana boleh dikatakan seperti itulah karomah beliau yang Insha Alloh salah satu kekasih Gusti Alloh yang dicintai oleh Rasullullah. Sepak terjang dan keikhlasan Gus Dur Plarung sudah tidak diragukan lagi dan tidak boleh dianggap sepele. Bahkan tiada seorangpun tahu bahwa beliau ini merupakan Sarjana Agama Islam dan memiliki sertifikat resmi sebagai Amil Zakat yang berhak mengatur penerimaan dan pembagian zakat di wilayah tersebut. Subhanallah. Khalid

No comments:

Post a Comment