Wednesday, 13 April 2022

Ngopi Geden Bersama Abah Gus Dur Plarung di Kebondeso Mulur

Dalam suatu kesempatan kami bertemu beberapa kawan dan menggagas ide untuk mengundang para tokoh tokoh agama lingkup lokal kabupaten Sukoharjo dan Karanganyar. Dalam kesempatan spontanitas waktu itu di Pondok Pesantren Asri At Taubah milik pak kyai Zainuddin di Ketro Jatirejo Jumapolo Karanganyar ide untuk ngopi geden bersama beberapa tokoh agama muncul dan diamini oleh Gus Yarto yang dikenal dengan nama Gus Dur Plarung. Beliau ini merupakan salah satu fans kyai Abdurrahman Wahid alias Gus Dur sehingga dijuluki Gus Dur Plarung.
Abah Gus Dur memang menyampaikan ingin ngopi di Kebondeso Mulur dan sebagai tuan rumah kami merasa terhormat jika mampu menghadirkan beliau secara khusus di tempat kami ini hingga dalam 2 hari acara kami rancang dan mengumpulkan kawan kawan dari berbagai penjuru seperti Kyai Qosim dari Seban Jumapolo, kyai Zainuddin Asri At Taubah Ketro, Haji Basyid (pangsit Teamlo) Jaten Karanganyar, kyai Anwar ketua MWC NU Bendosari, Habib Irfandi Yahya Sukoharjo, Majlis Taklim Ajar Tresno Manisharjo, Majlis Taklim Bangkel Ati Manang Baki Sukoharjo, dan Takmir Masjid Al Barokah Banaran dipimpin oleh Mas Pur.
Dalam kesempatan ini yang menjadi kejutan adalah hadirnya RM Hernowo atau yang dikenal sebagai Mbah Nowo yang turut hadir bersama kawan kawan dari Bengkel Ati Manang pimpinan Pak Heri Bintang Airbrush. Kesempatan yang langka karena dalam waktu sempit 2 hari bisa menghadirkan tokoh tokoh yang disegani dilingkupnya. Dalam kesempatan inipun berbagai sambutan disampaikan termasuk kisah mondok Pak Kyai Teguh atau pak Modin Ngrombot yang menceritakan pengalaman semasa mondok di ponpes milik Mbah Mangli Magelang dimana ada kisah kisah menarik di dalamnya. 
Kesempatan bertemu tokoh sekelas Haji Basyid tidak disia siakan untuk diajak photo bersama. Beliau ini adalah mantan vokalis Teamlo sebuah group musik humor dari Solo yang sudah sering kita saksikan di televisi dimana kini lebih fokus dengan jalan siar dakwah dengan tetap pada kelucuan beliau ini.
Ulasan Mbah Nowo mengenai budaya Jawa dan Islam juga dikupas secara detail oleh beliau ketika salah satu tamu yang hadir bertanya tentang makna Tauhid dari sudut pandang Jawa. Beliau yang merupakan keturunan dari PB IX menjelaskan secara runut dan jelas makna tauhid ditelisik dari kacamata budaya Jawa.

Sambutan ketua MWC NU Bendosari Mas Syaifudin Anwari mengenai Politik dan Kemaslahatan Umat menjadi salah satu bekal untuk kita semua bahwa politik tidaklah Rabu asalkan bukan untuk kepentingan individu. Sebagai generasi muda saat ini harus mampu memilah dan memilih mana yang tepat agar tidak terperosok dalam politik praktis.
Acara yang berlangsung hingga larut malam menjelang sahur benar benar mengasyikan dan mampu memberikan aura positif bagi setiap individu yang hadir malam itu di Kebondeso Mulur.
Jumlah tamu yang hadir melebihi ekpetasi kami yang menyediakan tempat hanya untuk 30 orang ternyata jebol dan dihadiri lebih dari 60 orang hingga tempat yang kami sediakan kurang muat hingga meluber pada bagian lain dari Kebondeso Mulur dan sebagai panitia kami menyampaikan mohon maaf jika kurang memberikan kenyamanan.
Doa doa pun disampaikan antara lain oleh Abah Gus Dur Plarung, kyai Qosim dan juga Habib Irfandi yang merupakan salah satu Habib dengan family Bin Yahya tak lain adalah santri dari Maulana Habib Lutfi Pekalongan yang diberi tugas berdakwah di lingkup Sukoharjo Solo dan Sekitarnya
Malam itu benar benar malam yang sangat special dan sungguh indah dan kamu berharap acara Ngopi Geden seperti ini akan kembali hadir nantinya dan lebih banyak lagi tokoh tokoh yang mau merapat bersama kami disini. Khalid

No comments:

Post a Comment