|
Hampala Anak Sungai Bengawan Solo |
Salah satu nama Sungai yang terkenal dan terpanjang di Pulau Jawa adalah
Bengawan Solo. Sungai yang berhulu di
Wonogiri Jawa Tengah dan bermuara di
Gresik Jawa Timur ini melewati 8 Kabupaten sepanjang alirannya. Sungai yang berfungsi utama sebagai irigasi area persawahan juga sebagai pengendali banjir ini dahulu merupakan salah satu jalur transportasi air yang menghubungkan antara wilayah tengah dan timur pulau Jawa. Konon
Bengawan Solo erat kaitannya dengan perkembangan dunia maritim di Nusantara. Salah satunya adalah sebagai jalur kunjungan salah satu Raja Surakarta saat itu menuju ke
Pulau Garam Madura.
Bengawan Solo juga memiliki nilai ekonomis dengan berbagai macam jenis ikan yang terdapat di dalamnya. Seperti
ikan Gabus, Ikan Jambal, Ikan Bader, Ikan Baung/Sogo, dan beberapa ikan hasil introduksi seperti Nila dan Gabus malas serta patin pun ada. Bengawan Solo menjadi sumber utama air dalam pembuatan
Waduk Gajah Mungkur Wonogiri dimasa Orde Baru oleh Soeharto kala itu. Pada awalnya
Bengawan Solo memilik aliran air menuju ke
Samudera Hindia di selatan Pulau Jawa namun karena adanya proses alam berupa gempa menyebabkan aliran Bengawan Solo berpindah ke
Laut Jawa. Hal ini masih bisa kita lihat adanya Bengawan Solo Purba yang melintasi kota Batu di Wonogiri dan bermuara di
Pantai Sadeng.
Jalan Raya Giritontro-Pantai Sadeng dahulunya merupakan
Bengawan Solo purba sebelum terjadinya perpindahan aliran sungai
Bengawan Solo.
Wonogiri merupakan salah satu bukti adanya proses alami pergerakan tanah yang naik dari lautan menjadi daratan. Banyak sekali fosil hewan dan binatang laut yang ditemukan sepanjang pegunungan seribu yang melintasi
Kabupaten Wonogiri. Salah satunya yang pernah saya lihat di aliran sungai
Gedong Wonogiri saat sedang
Casting Ikan Hampala.
Bagi para pemancing
Bengawan Solo merupakan anugrah yang diberikan kepada manusia untuk dijaga dan tetap dilestarikan. Namun karena ulah manusia pula kini
Bengawan Solo menderita. Banyaknya
sampah yang dibuang ke sungai membuat
Bengawan Solo tampak kumuh dan kurang menyenangkan. Hal ini juga diperparah dengan beberapa
pabrik yang seenaknya membuang limbahnya ke
Bengawan Solo dari area hulu/atas sehingga pencemaran pun meluas hingga bagian bawah/hilir. Anak sungai
Bengawan Solo pun tak luput menjadi ajang pembuangan sampah yang berujung di
Bengawan Solo sehingga semakin kotor saja
Bengawan Solo ini. Dampak dari pembuangan sampah ini akan terasa jika musim penghujan dimana akhirnya sampah tersebut menjadikan aliran air macet dan berujung pada banjir dimana-mana.
Misteri Bengawan Solo terus berlanjut dengan adanya pelurusan
Bengawan Solo di wilayah Sukoharjo yang meninggalkan
Kalimati sepanjang Tawangsari-Grogol. Padahal konon disinilah sejarah perjalanan
Joko Tingkir terjadi seperti saat melawan
Buaya Putih di Kedung Srengenge di
Parangjoro Telukan Grogol. Banyak sekali cerita terkait sejarah atupun mitos yang ada di aliran
Bengawan Solo. Contoh lain adalah fungsi
Bengawan Solo sebagai jalur untuk mengirim kayu Jati dari
alas Donoloyo di Wonogiri sebagai bahan utama membuat
Kraton Surakarta Hadiningrat.
Itulah sekelumit cerita mengenai
Bengawan Solo dan akan terus kami perbaharui sesuai informasi yang kami dapatkan di lapangan nantinya. Semoga bisa menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap alam tanah air Indonesia ini.